Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Samurai: Kisah Sang Prajurit Masa Lalu Hingga Kini

15 September 2025   19:35 Diperbarui: 15 September 2025   17:41 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Samurai: Kisah Sang Prajurit Masa Lalu Hingga Kini

Sistem feodal dihapus, dan kelas Samurai resmi dibubarkan. Hak-hak istimewa mereka, seperti hak untuk membawa pedang, dicabut. Meskipun beberapa Samurai memberontak (seperti dalam Pemberontakan Satsuma yang terkenal), sebagian besar terpaksa beradaptasi. Mereka bergabung dengan militer modern, menjadi pegawai negeri, guru, atau pebisnis.

Warisan Abadi di Jepang Modern

Meskipun Samurai sebagai kasta tidak ada lagi, warisan mereka tetap hidup dan sangat terasa di Jepang modern.

  • Nilai Bushido: Prinsip-prinsip Bushido seperti disiplin, etos kerja keras, dan loyalitas masih sangat dijunjung tinggi dalam budaya perusahaan, dunia seni bela diri, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.
  • Dampak Budaya: Kisah-kisah Samurai, armor mereka yang ikonik, pedang katana yang indah, dan ritual mereka terus dirayakan dalam film, anime, manga, dan seni tradisional. Mereka telah menjadi simbol identitas dan kebanggaan nasional.

Samurai adalah contoh bagaimana sebuah kelompok militer bisa menjadi kekuatan politik yang dominan, dan bagaimana semangat mereka dapat bertahan jauh setelah era mereka berakhir. Mereka adalah bukti bahwa sejarah tidak pernah benar-benar mati, melainkan terus hidup dalam budaya dan jiwa sebuah bangsa.

#tripvianahagnese

#sejarah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun