Mohon tunggu...
Tripviana Hagnese
Tripviana Hagnese Mohon Tunggu... Bisnis, Penulis, Baker

Saya seorang istri, ibu rumah tangga, yang juga mengelola bisnis, ada bakery, laundry, dan parfum.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Senja di Ujung Pelangi (Ep. 7/10)

13 Juni 2025   17:06 Diperbarui: 13 Juni 2025   17:06 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Senja di Ujung Pelangi

Gambar Milik Tripviana Hagnese: Senja di Ujung Pelangi (Ep. 7/10)
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Senja di Ujung Pelangi (Ep. 7/10)
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Senja di Ujung Pelangi (Ep. 7/10) 
Gambar Milik Tripviana Hagnese: Senja di Ujung Pelangi (Ep. 7/10) 

Episode 7: Jejak Masa Lalu yang Terkuak

Senja di Ujung Pelangi Tayang setiap hari 3 Episode

Total 10 Episode

#tripvianahagnese

Malam itu, di studio apartemennya yang dingin di London, Senja tidak bisa tidur. Foto polaroid itu, yang ia temukan di arsip Rama, terus menghantuinya. Ia membolak-balik foto itu di tangannya, membandingkan wajah wanita di sana dengan foto ibunya di ponsel. Ada kemiripan yang begitu kuat, sebuah kemiripan yang membuat perutnya mual. Lalu, ada pria yang sangat mirip dengan Rama, tersenyum lebar di samping wanita yang mirip ibunya. Jika itu memang ibunya, dan pria itu mirip Rama, kenapa Rama memiliki foto seperti itu? Dan mengapa ibunya terlihat begitu akrab dengan laki-laki itu, seorang laki-laki yang bukan ayahnya?

Pikirannya berputar, mencoba menyusun potongan-potongan teka-teki yang aneh ini. Ia merasa seperti ada jaring laba-laba yang membungkus kebenaran, dan ia harus menarik satu per satu benangnya untuk mengungkapnya. Ia teringat percakapan telepon dengan Bibi Nina, kakak mendiang ibunya, beberapa bulan lalu. Bibi Nina pernah berkata, "Ibumu itu, Nduk, dulu secantik kamu. Banyak yang puja, banyak yang naksir." Apakah ini ada hubungannya?

Senja tahu ia harus bertindak. Dengan tangan gemetar, ia membuka laptopnya, mencari informasi. Kata kunci demi kata kunci ia ketik, mencari nama lengkap ayahnya, nama lengkap Rama, dan tahun 1998. Ia mencari arsip berita lama, apa pun yang bisa memberinya petunjuk. Hampir pukul tiga pagi saat matanya lelah, namun rasa penasaran dan takut justru semakin membuncah.

Keesokan harinya, di kantor, Senja tak bisa fokus. Setiap kali Rama mendekat, ia merasakan ketegangan yang luar biasa. Senja berusaha menjaga jarak, namun hatinya mendesak untuk mencari tahu. Kebetulan, Rama sedang sibuk dengan meeting penting, memberi Senja sedikit waktu untuk bergerak.

Ia memberanikan diri. Diam-diam, ia mencari kontak Rama di direktori perusahaan, kemudian menyalin nama lengkap Rama ke dalam ponselnya. Ia memutuskan untuk menghubungi seseorang yang mungkin tahu banyak tentang masa lalu keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun