Mohon tunggu...
Tri Pria Septiadi
Tri Pria Septiadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

all my social media named trypria , find me in your circle of friends

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Corby Pelajaran untuk Para Traveler

10 Februari 2014   22:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13920473301173812896

http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-26078948

Marak pemberitaan corby membuat saya ingin mengetahui siapakah Corby ini sebenarnya ? apakah ia seorang pengedar raksasa yang disegani dunia atau ia hanya seorang wanita cantik yang ‘sial’ ketangkap membawa ganja seberat 4,2 kg di dalam tasnya ?

Cerita ini bermula pada tahun 2004, Schapelle Corby nama panjang dari wanita yang kedapatan membawa 4,2 kg di dalam tasnya oleh petugas Bandara Ngurah Rai, Tuban-Badung Bali.

Ia adalah seorang wanita Austarlia yang lahir 10 Juli 1977 di Tugun,Queensland, Australia, dari pasangan Rosleigh Rosedan Michael Corby. Masa kecil Corby tidak menyenangkan karena ayah dan ibu Corby bercerai. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia belajar di college kecantikan. Dengan harapan setelah lulus ia berprofesi sebagai perias. Namun entah apa yang terjadi pada dirinya, ia meninggalkan College kecantikan dan memilih menjadi seorang pelayan toko serba ada di Brisbane, Australia.

Seperti kebanyakan orang luar negeri, ia menikmati hasil kerja kerasnya dengan melakukan perjalanan liburan. Ia memilih Bali karena selain liburan ia juga mengunjungi saudaranya yang menetap di Bali. 8 Oktober 2004 ia pergi ke Bali,Indonesia dari Brisbane, Australia dengan Australian Airlines AO7829 dan Qantas QF501.

Setelah tiba di Bandara Ngurah Rai, tas berisi peralatan selancar yang ia titipkan ke bagian bagasi pesawat, ternyata dalam kondisi terbuka dan di dalamnya ditemukan bungkusan plastik berisi 4,2 kg ganja. Padahal ketika ia berangkat dari Australia, tak sedikitpun ada ganja di dalam tasnya. Maklum dirinya bukan pemakai, apalagi pengedar barang-barang haram tersebut. Dan corby bisa membuktika bahwa ia tidak memiliki riwayat kejahatan. Namun hukum berkata lain, ia harus menerima vonis bersalah atas tindakannya membawa 4,2 kg ganja.

Dari kasus Corby ini kita bisa mengambil pelajaran. Sebelum kita pergi pastikan tas yang kita bawa dalam kondisi terkunci, atau bahkan kita menisolasi tas kita agar tas kita tidak mudah di buka oleh orang lain.

Kita bisa saja mengelak jika barang haram tersebut ada di dalam tas kita, seperti halnya corby dipersidangan. Namun orang lain tidak akan percaya karena barang tersebut berada dalam tas kita.

Selamat menikmati perjalanan.

Jakarta, 10 Februari 2014

Sumber :

http://www.bbc.co.uk/news/world-asia-26078948

http://news.detik.com/read/2009/10/26/000626/1228187/10/corby-rilis-biografi-

http://www.suaramerdeka.com/harian/0505/15/nas13.htm

http://m.kompasiana.com/post/read/630506/1/schapelle-corby-saya-difitnah.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun