Mohon tunggu...
Manisa jane
Manisa jane Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Appreciating Little Things is a Big Things.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound Of Borobudur, Membunyikan Kembali Alat-alat Musik yang Tergambar dalam Relief Candi Borobudur

16 Mei 2021   22:33 Diperbarui: 16 Mei 2021   22:32 2062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Alat Musik Dalam Ukiran Relief Candi Borobudur (Sumber : takaitu.id)

Candi Borobudur sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bagaimana Tidak, Sejak di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas(SMA)  Kita Sering menjumpai Foto-Foto Candi Borobudur dalam buku pelajaran. Selain Itu, tak jarang juga kita menjumpai Foto Candi Borobudur dalam berbagai Postingan di internet, di Televisi dan di media-media lainnya.

Candi Borobodur adalah monumen Budha terbesar di dunia. Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824, memiliki luas 123×123 m² dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur merupakan salah satu harta karun paling berharga di Indonesia dan dunia. Candi Ini  menjadi salah satu  Destinasi Wisata  yang ditetapkan pemerintah indosensia sebagai salah satu Ikon Wonderful Indonesia untuk meningkatkan Potensi wisata Indonesia yang dinamakan sebagai Sepuluh Bali Baru.

Namun perlu diketahui juga, Candi Borobudur bukan hanya tentang bebatuan yang tersusun yang membetuk candi yang ajaib dan luar biasa. disisi lain, Candi Borobudur memiliki makna mendalam yang bisa kita ambil dan  kita pelajari.  Saat Saya mengunjungi Candi Borobudur, ada beberapa hal menarik yang saya temukan dan saya pelajari yaitu :

  • Dengan Berdirinya candi Borobudur, dapat kita simpulkan bahwa Candi ini telah memberikan bukti kepada kita bahwa Pada jaman dahulu manusia sudah sangat pintar, canggih dan mempunyai nilai seni yang sangat tinggi.
  • proses pembuatannya sediri yang menbutuhkan waktu bertahun-tahun dan melibatkan banyak orang mengartikan bahwa masyakat pada saat itu sudah menerapkan asas gotong royong dengan baik.
  • Candi Borobudur dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah yang menuntun manusia dari nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha hal mengartikan bahwa masyrakat indonesia adalah orang yang religius.
  • dari terbentuknya candi ini  telah melambangkan kearifan lokal yang tercipta pada masyarakat masa itu dimana  kearifan lokal merupakan cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari tinggal di tempat tersebut secara turun-menurun. kearifan lokal juga dikembangkan selama beberapa generasi dan tertanam di dalam cara hidup masyarakat yang bersangkutan sebagai sarana untuk mempertahankan hidup.

untuk mengetahui lebih mendalam dan lebih luas tentang candi ini ada fakta yang perlu diketahui oleh masyarakat, fakta ini dapat kita ungkapkan dengan mengintip jejak peradaban manusia yang terukir dalam relief candi borobudur, melaui relief ini kita akan menemukan fakta baru yaitu terdapat Pahatan Alat Musik dalam Relief Candi Borobudur yang merupakan  sebagai lambang Candi Borobudur Sebagai Pusat Musik Dunia.

1. Mengintip Jejak Peradaban yang terukir dalam Relief Candi Borobudur

Relief dan pola hias Borobudur bergaya naturalis dengan proporsi yang ideal dan selera estetik yang halus. Relief-relief ini sangat indah, bahkan dianggap sebagai yang paling elegan dan anggun dalam kesenian dunia Buddha. Relief Borobudur juga menerapkan disiplin senirupa India, seperti berbagai sikap tubuh yang memiliki makna atau nilai estetis tertentu. Relief-relief berwujud manusia mulia seperti pertapa, raja dan wanita bangsawan, bidadari atapun makhluk yang mencapai derajat kesucian laksana dewa, seperti tara dan boddhisatwa, sering kali digambarkan dengan posisi tubuh tribhanga. 

peradaban Manusia dahulu diabadikan dalam bentuk ukiran dalam Relief Candi Borobudur. Relief Borobudur menampilkan banyak gambar; seperti sosok manusia baik bangsawan, rakyat jelata, atau pertapa, aneka tumbuhan dan hewan, serta menampilkan bentuk bangunan vernakular tradisional Nusantara. Borobudur tak ubahnya bagaikan kitab yang merekam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa kuno. Banyak arkeolog meneliti kehidupan masa lampau di Jawa kuno dan Nusantara abad ke-8 dan ke-9 dengan mencermati dan merujuk ukiran relief Borobudur. Bentuk rumah panggung, lumbung, istana dan candi, bentuk perhiasan, busana serta persenjataan, aneka tumbuhan dan margasatwa, serta alat transportasi, dicermati oleh para peneliti.

Terdapat Totalsekitar 2.672 pahatan relief yang tersebar di Candi berukuran 123 x 123 meter. Sebanyak 1.460 di antaranya bercerita tentang kisah Buddha, sisanya sekadar relief dekoratif. Salah satu kisahnya mengenai kelahiran Buddha yang diceritakan pada relief Jataka dan Awadana.Selain itu, terdapat 504 arca Buddha yang terletak dalam 432 relung dan 72 stupa berlubang. Ada pula 100 talang berbentuk patung ikan berkepala gajah sebagai saluran air. Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai dari sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. 

Secara runtutan, maka cerita pada relief candi secara singkat bermakna sebagai berikut:

  • Karmawibhangga, Karmawibhangga adalah naskah yang menggambarkan ajaran mengenai karma, yakni sebab-akibat perbuatan baik dan jahat. 
  • LalitawistaraMerupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari surga Tushita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras.
  • Jataka dan AwadanaJataka adalah berbagai cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan-perbuatan baik, seperti sikap rela berkorban dan suka menolong yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga.
  • GandawyuhaMerupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana.

2. Pahatan Alat Musik Relief Candi Borobudur sebagai lambang Candi Borobudur Sebagai Pusat Musik Dunia

Selain Untuk mengetahui gambaran masyarakat pendukung Candi Borobudur seperti yang telah saya jelaskan diatas, terdapat studi penelitian  yang memfokuskan pada alat-alat musik yang terdapat pada relief Karmawibhangga,  Kita bisa jumpai lebih dari 200 relief yang berada di 40 panil, yang menampilkan lebih dari 60 jenis alat musik: petik, tiup, pukul, dan membran, dari berbagai daerah di nusantara dan banyak negara di dunia. Panel tersebut diantaranya adalah panel nomor 1, panel nomor 39, panel nomor 47, panel nomor 48, panel nomor 52, panel nomor 53, panel nomor 72, panel nomor 101, panel nomor 102 dan panel nomor 117.

Adapun jenis alat musik yang terdapat pada relief terdiri atas 4 jenis yaitu :

  •  Idiophone (dipukul atau diketok). Contoh: gong, kulintang, arumba, gambang, saron, gender dan lain-lain.
  • Membraphone (dari kulit). Contoh: gendang, tambur, dogdog dan lain-lain.
  • Chordophone (dari senar atau tali).  Contoh alat yang digesek misalnya biola, rebab dan tatawangsa.
  • Aerophone (bunyi karena udara). Contoh alat yang ditiup: terompet, sangka, uling, saxofon. Contoh alat yang dipompa : organ, electon dan lainlain.

Kemunculan Alat-alat musik dalam relief candi Borobudur ini menunjukkan bahwa alat musik telah dipergunakan dalam setiap kegiatan masyrakat yang tak dapat dipisahkan hal ini  didahului dengan budaya Hindu-Budha yang  mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia.  Kemeriahan seni pertunjukan dengan berbagai instrumen pendukungnya diabadikan dalam relief-relief Candi Borobudur. Alat-alat musik petik, tiup, pukul dan gesek telah digunakan masyarakat pada saat itu untuk keperluan pertunjukan maupun upacara. 

Alat-Alat Musik Tersebut sampai saat ini masih dipergunakan oleh masyarakat, Beberapa alat musik yang ada pada relief, saat ini masih bisa kita jumpai di tanah Jawa, seperti kendang dan seruling. Namun, terdapat pula beberapa bentuk alat musik dawai dan alat musik tiup, yang hari ini alat musik yang hampir sama bentuknya dengan yang ada di relief tersebut, malah hanya bisa kita temukan di Kalimantan, dimainkan oleh Suku Dayak.  hal ini memberi pertanda kepada kita bahwa Candi Borobudur adalah Pusat Musik Dunia. 

3. Sound Of Borobudur, Sebuah Dorongan untuk membunyikan kembali alat-alat musik yang tergambar pada relief Karmawibhangga di Candi Borobudur .

Sebagai anak negeri kita tentu memiliki peran penting untuk bisa ikut menggaungkan kembali kepada generasi saat ini dan masyarakat dunia, tentang kebesaran Borobudur sebagai pusat musik dunia. Borobudur yang selama ini kita kenal, bukan saja sebagai situs candi terbesar di negeri ini, tetapi ternyata bisa dikatakan bahwa situs ini dulu adalah pusat musik dunia. Sebuah sentrum yang mempertemukan ragam peradaban dari seluruh nusantara, bahkan dunia, melalui seni musik.

Tulisan ini kiranya bisa dijadikan sarana untuk memotivasi agar kita kembali belajar pada Borobudur. Instrumen musik yang tergambar di relief-relief Karmawibhangga adalah salah satu representasi kekayaan seni budaya dan kemajuan peradaban nusantara yang dicapai nenek moyang kita 13 abad yang lalu.  foto alat-alat musik di relief Karmawibhangga yan telah kita lihat telah membuktikan betapa luar biasanya leluhur kita, pada 13 abad yang lalu, mereka telah memiliki berbagai instrumen alat musik yang sedemikian kaya.

Oleh Karena itu untuk membunyikan kembali alat-alat musik yang tergambar pada relief Karmawibhangga di Candi Borobudur, Diperlukan dorongan yang kuat kepada masyarakat baik melalui tulisan dan event yang dapat mengajak masyrakat untuk mempelajari lebih mendalam dan lebih luas tentang Candi Borobudur melaui Sound Of Borobudur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun