Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Essi Nomor 219: Surat Elektronik dari Obama

1 Juni 2021   18:16 Diperbarui: 1 Juni 2021   18:24 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://webneel.com/daily/graphics-inspiration-designs/18-painting-obama

Essi 219 -- Surat Elektronik dari Obama
Tri Budhi Sastrio
 
Pengirimnya presiden Barack Obama, email yang
     digunakan jelas-jelas saja,
Sebagaimana layaknya email biasa --
     info@barackobama.com -- tujuan juga
Sebening kaca -- tribudhis@yahoo.com -- dan
     pastinya email ini email biasa.
Email yang biasa digunakan untuk berkomukasi
     di dunia maya, kirim berita,
Terima berita, kadang tempat curhat para
     mahasiswa, walau ada banyak juga
Kabar berita yang tak tentu arah tujuannya,
     belum lagi para penipu pendusta
Dunia Maya yang terus saja berkirim banyak
     cerita dusta dan ... harapannya?
Siapa tahu ada yang percaya, mau kirim uang
     begitu saja dan sukseslah dia.
Para pendusta ini kecerdasannya pastilah
     lumayan juga, buktinya mereka bisa
Merancang umpan tipuan acak, menggunakan
     bahasa Inggris tipe seadanya,
Walau banyak juga yang tatabahasanya persis
l     ulusan universitas terkemuka.
Yang mengherankan pada penipu dan pendusta
     dunia maya ini, persistensinya,
Walau tidak pernah ditanggapi eh ,,, tetap saja
     terus mengirim banyak berita
Tentang sejumlah dana yang menanti untuk bisa
     ditransfer ke rekening saya.
Sampai di sini persepsi sedikit berubah, eh,
     mereka tidak cerdas-cerdas juga.
Buktinya? Tidak pernah ditanggapi ... en toh,
     terus datang bergelombang ria
Tak ubahnya seperti gelombang samudera,
     benar-benar 'stupid' ini manusia.
Tetapi itulah fakta dan realitanya, lalu mau apa
     kecuali email itu dihapus saja.      

Kembali pada email presiden Obama, persistensi
      pengiriman juga luar biasa,
Bergelombang tak ada habisnya khususnya
     selama kampanye dalam masanya.
Walau email yang ini tentu saja beda dengan
     email para penipu dan pendusta.
Email ini suatu ketika pasti berhenti juga karena
     undang-undang mengaturnya,
Tetapi gangguan yang ditimbulkan olehnya
     kurang lebih bisa sama dan serupa,
Khususnya bagi mereka-mereka yang memang
     bukan simpatisan si petahana.
Pada akhir email biasanya tertulis 'thank you'
     lalu nama depan presiden di sana,
Barack, tanpa tanda tangan tentu saja, tetapi tetap
     dapat dipastikan otentitasnya.
Email memang dikirim Obama, walau yang
     mengirimkan langsung bukan dia.
Rasanya ada ratusan atau bahkan ribuan relawan
     yang menangani surat maya,
Karena saya menerimanya tidak bersama lainnya,
     jadi hanya untuk saya saja.
Penerima pasti jutaan jumlahnya dan masing-
     masing harus dikirim emailnya,
Benar-benar sebuah pekerjaan maharaksasa
     yang tidak ada habis-habisnya.
Dan rasanya pekerjaan mega ini cukup berharga
     ditangani karena taruhannya
Juga bukan main besarnya ... menjadi orang yang
     mungkin paling berkuasa,
Tidak hanya di Amerika sana, tetapi mungkin juga
     di seluruh alam semesta.

Email paling anyar yang diterima -- diyakini masih
     banyak lagi susulannya --
Seperti biasa diawali dengan kata 'friend' --
     bukan 'friends' -- karena saya ...
Ya ... hanya saya saja yang dituju oleh sang
     presiden, bukan saya dan lainnya.
Kemudian pernyataan yang jelas, gamblang,
     tanpa tedeng aling-aling, katanya:
'Saya tak ingin kalah pemilu ini ' -- 'I don't
    want to lose this election', aslinya.
Setuju ... kalau ingin kalah kan mendingan tidak
     mencalonkan sejak awal mula.
Tetapi jangan lupa bos, lawan Anda pastilah juga
     berkata hal yang persis sama.
Memangnya aku Mitt Romney ingin kalah ...
     ha ... ha ... ha ... aku pasti jaya.
Lalu pernyataan berikutnya 'Bukan karena ada
     dampak kekalahan bagi saya,
Michelle dan saya baik-baik saja apapun yang
     terjadi, tetapi karena bakal ada
Dampak bagi negara kita dan dampak bagi
     keluarga kelas menengah Amerika.'
Obama dan istri tak masalah kalah pemilu,
     kami pasti tetap akan oke-oke saja,
Tetapi kalian itu lho ... kalau kami kalah ...
     kalian sudah pasti akan menderita.
Apakah taktik seperti ini cukup manjur
     menggerakkan orang-orang Amerika?
Jawaban harus ditunggu setelah pemilu, walau
     rasanya taktik ini boleh juga.
Pemilu sudah amat dekat dan saya tidak ingin
     melihat kemajuan, lanjut Obama,
Yang selama ini anda -- maksudnya jelas saya --
     dan saya capai dengan kerja,
Kerja yang sangat keras, eh ... tiba-tiba menguap
     dan menghilang begitu saja.
Waktu jelas sudah hampir habis untuk berbuat --
     jadi jangan tunggu lebih lama.
Sumbangkan $5 atau lebih hari ini -- kemudian alamat
     sebuah situs untuk saya.

Saya percaya pada anda, jika anda tetap bersama
     saya, dan kita bersama-sama
Berusaha lebih keras dalam dua minggu yang
     tersisa ini, saya yakin dan percaya  
Kita tidak mungkin kalah ... Terima kasih ...
     Barack ... kemudian tambahannya,
Ditulis dalam post-scriptum -- sesuatu yang ditulis
     setelah sebuah surat purna --
Ditujukan pada siapa saja yang menerima email
     Obama dan dia tegas berkata:
Saya tidak tahu Acara Malam Perjamuan Pemilu di
     Chicago akan seperti apa,
Tetapi saya menginginkan anda menjadi bagian
     dari kegiatan ini ... karenanya
Setiap sumbangan yang diberikan secara otomatis
     memberi peluang bagi Anda
Untuk bertemu langsung dengan saya -- biaya
     tiket dan hotel untuk Anda berdua,
Telah disiapkan ... yah ... jika beruntung tidak
     hanya saya tetapi juga istri saya
Bisa menghadiri acara yang pastinya meriah dan
     mungkin juga mewah di sana.
Email purna, maksud jelas, pertarungan dua
     kandidat pun bergulir dalam irama.

Lalu berapa sih sebenarnya jumlah dana yang
     berhasil dikumpulkan pakai gaya
Kirim surat elektronik ke warga dunia maya yang
     sekarang lagi dipakai Obama?
Jumlahnya pasti tidak tanggung-tanggung,
     membuat mata terbelalak karenanya.
Jutaan dollar diperoleh dari hasil 'minta-minta'
     di dunia maya, dan para pendusta
Yang selama ini terus saja beroperasi di dunia
     maya pastilah sangat iri karenanya.
Obama dan Romney jelas melakukan hal yang
     sama, dan jutaan dolar hasilnya.
Menghiba dan meminta jelas sifat dasar manusia,
     tak ada yang salah padanya.
Tapi semakin tinggi jabatan dan kuasa, biasanya
     semakin tidak terbuka ini gaya,
Apalagi kalau di Indonesia, yah banyak orang
     malu meminta tapi suka menerima.
Buktinya? Korupsi kan meraja-lela di mana-mana,
     karena korupsi satu sifatnya,
Malu meminta tetapi suka menerima, malu
     menghiba lalu menggarong jadinya.
Salah satu sumber mengapa pejabat negara
     gemar merompak uang negara,
Mungkin karena mereka diperas oleh partai
     politik, tempat pijakan anak tangga
Bagi siapa yang mau menjadi penguasa,
     bentuknya upeti dana tiap bulannya.
Tetapi mungkin juga karena mereka semua
     malu meminta tapi suka menerima.
Partai juga punya alasan yang kuat tidak
     terkira-kira, kalau tidak dari mereka,
Lalu dari mana kami bisa dapatkan dana
     guna jalankan upaya merebut kuasa?

Gaya di Amerika mungkin tidak cocok dan belum
     tentu juga akan berhasil guna,
Tapi paling tidak dengan gaya meminta-minta
     yang langsung dan amat terbuka,
Praktek korupsi dan menjadi penyamun di negara
     sendiri berkurang jauh jadinya.  
Partai tak perlu memeras anggotanya, rakyat
     yang akan menentukan nasibnya.
Kalau satu partai menjadi idola, uang pasti
     mengalir masuk dari simpatisannya,
Lalu jika ditambah dengan ribuan relawan yang
     siap untuk bekerja kapan saja,
Sama sekali tak ada alasan satu partai tanpa
     korupsi kadernya tak akan berjaya.
Yang lebih penting lagi adalah pertanggungjawaban
     pengeluaran keuangannya.
Kalau di Amerika sudah hampir dapat dipastikan
     satu sen saja ada catatannya.
Tidak bakal ada dana yang tidak jelas dipakai
     untuk apa, dan siapa pemakainya.
Semua terbuka, semua mempunyai aksesnya,
     dan presiden terpilih bisa saja
Tiba-tiba runtuh karena harus masuk penjara
      jika berani selewengkan ini dana.
Di sini kekuasaan justru tegak karena piawai
      samarkan itu penyelewengan dana,
Sementara yang coba-coba berani membongkarnya ...
      eh, malah masuk penjara.
Gaya Obama mungkin mengganggu dan
     menjengkelkan, tapi korupsinya tidak ada.
Gaya kandidat presiden kita mungkin elegan
     penuh hura-hura, tetapi korupsinya?
Yah ... udah tidak usah ditanya, bukan tidak tahu
     jawabnya, itu lho dampaknya?
Kan banyak buktinya, eh yang mau bongkar
     korupsi malah lebih dulu ke penjara.
Buat terasi, udang melati bahannya; bongkar
     korupsi, hati-hati menjadi tumbalnya.
 
Essi nomor 219 -- POZ24102012 -- 087853451949

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun