Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Kontemporer: Nasihat Seorang Pengemis

14 Maret 2021   15:55 Diperbarui: 14 Maret 2021   21:16 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kok bisa lupa, bu?" tanya putri tertuanya.

"Ya, ya, aku sendiri juga heran," jawab sang ibu  tanpa menoleh ke belakang. "Padahal obat itu sudah disiapkan sejak tadi malam tetapi entah kenapa malah lupa dimasukkan ke tas tadi."

"Mungkin  ibumu  terlalu  sibuk  membayangkan  pulau  Bali sampai lupa dengan  obatnya,"  sekarang  Hadi   Wiyono  ikut menimbrung.

"Mungkin juga," jawab istrinya lembut sambil senyum.

Lalu lintas mulai sedikit ramai, sehingga  diperlukan waktu lebih lama untuk sampai ke rumah dibandingkan  dengan ketika mereka berangkat tadi.

"Kalian tidak usah turun, biar aku dan bapak yang turun dan ke  dalam," wanita setengah baya yang sekarang tampak lembut  itu berkata pada yang lain. Semuanya mengangguk. "Putar mobilnya sekalian pak Kirman!"

Sopir pun menganggukkan kepalanya. Hadi  Wiyono membuka pintu  pagar.  Setelah terbuka, keduanya melangkah masuk ke halaman.

"Hmm,  kukira  baru  lima hari yang akan  datang  bisa melihat  dan melangkah di halaman rumah ini, tidak tahunya,  baru setengah jam berpikir demikian, aku  terpaksa  harus  sudah melangkah di atasnya kembali."

Istrinya tersenyum mendengar gerutuan suaminya.  Dia tahu pasti, suaminya tentu tidak dan tidak akan pernah kesal pada dirinya, dia tentu sedang mencoba menggodanya.

"Tetapi mungkin ada juga hikmahnya, bu!" lanjut Hadi Wiyono.

"Hikmah apa, pak?" terpancing juga wanita itu oleh suaminya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun