Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Atomic Habits Strategy: Mudah Membiasakan Amalan Baru di Bulan Ramadan

6 April 2022   23:15 Diperbarui: 6 April 2022   23:20 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagaimana Atomic Habits Strategi dapat berguna untuk amalan ramadan? | Dok. pribadi

Kita harus mengeset situasi dan lingkungan yang memudahkan kita menjalankan amalan salat subuh berjamaah, seperti: memastikan bahwa perlengkapan salat telah ready dan memilih yang mudah dikenakan, memilih jalur tercepat ke masjid, atau meyakinkan pada diri sendiri bahwa "Saya hanya akan berangkat, salat 2 rakaat, dan pulang. Itu sangat mudah dan cepat dilakukan."

Salah satu penghambat amalan-amalan yang kita niatkan di awal ramadan tidak dapat konsisten sampai akhir adalah kita dihantui pengalaman bahwa melakukan amalan tersebut cukup sulit dan terkesan berat. Jika di benak kita masih ada perasaan seperti itu, segera set kembali kadar amalan yang ingin kita biasakan ke level yang lebih mudah, untuk kemudian kita naikkan perlahan kadarnya sembari kita telah memulai dan menjalankan beberapa saat.

Jika amalan itu baru, awali dengan yang paling mudah, kemudian tingkatkan kadarnya secara perlahan!

  1. Menjadikan memuaskan

Otak 'primitif' kita memang lebih menyenangi reward instan daripada reward yang masih jauh hari kita dapatkan. 

Kita tahu bersama bahwa amalan salat subuh berjamaah di masjid memiliki keutamaan, namun semua itu 'tidak terlalu disukai' oleh otak primitif kita yang belum teredukasi (baca: terhidayah). Maka, untuk amalan-amalan baru yang ingin kita biasakan di bulan Ramadan, kita perlu 'mencantolkan' reward instan yang dapat kita rasakan dan menjadikan diri kita merasa puas saat selesai melaksanakannya.

Beberapa tips yang disarankan oleh James Clear dalam bukunya adalah membuat jurnal yang dapat kita saksikan progressnya, dan memberikan centang/tick mark setiap kita berhasil menjalankan amalan di hari itu.

Centang/tick mark ini menjadi pesan kepada otak kita bahwa kita telah memiliki  progres yang baik. Dan evidences (kejadian-kejadian) yang mengarah ke arah positif, memberikan efek kepuasan dalam otak dan menjadikan kita bersemangat untuk mengulanginya lagi.

Dan jika memungkinkaan, kita bisa menambahkan reward instan lain yang bisa kita set sendiri, seperti memasukkan uang 20 ribu ke dalam kaleng transparan setiap kita berhasil menyelesaikan tantangan (baca: amalan) baru. Uang ini nanti kita boleh pergunakan untuk membeli sesuatu yang kita inginkan sejak lama seperti buku, baju baru, sepatu, atau apapun yang bisa mengesankan reward istimewa untuk diri kita sendiri.

Tentunya itu semua kita sadari sebagai ikhtiar membiasakan amalan baik di bulan ramadan dan tetap lillahita'allah dalam melakukan setiap ibadahh.

***

Tips ini bisa kita modifikasi untuk beragam pembiasaan amalan-amalan lain di bulan puasa. Tinggal sesuaikan dengan keadaan masing-masing. Selamat mencoba!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun