Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Hal-hal yang Kamu Dapatkan Saat Membaca Murakami

22 Februari 2021   09:45 Diperbarui: 24 Februari 2021   03:00 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu buku Haruki Murakami berjudul Dengarlah Nyanyian Angin | dok. Trian Ferianto

Jika kita coba membaca novel sambil mendengarkan lagu yang sedang disebutkan dalam cerita, memang nuansa cerita semakin terasa. Saya curiga, Rectoversonya Dewi Lestari dan album bukunya Fiersa Bestari terinspirasi dari cara Murakami meracik cerita.

2. Referensi buku-buku

Saya baca di artikel tentang buku Semesta Murakami, memang tampak sekali Murakami adalah seorang pembaca buku yang sangat aktif sejak kecil. Dia menjadikan bacaan-bacaannya ini sebagai referensi meramu tulisannya di kemudian hari.

Nah, dalam novel-novelnya, Murakami juga acap kali memasukkan buku-buku bacaan yang diset sedang dibaca oleh para tokohnya.

Di novel karya penulis lain, jarang sekali menuliskan buku judul apa yang sedang dibaca. Jikapun harus memunculkan cerita seorang tokoh sedang membaca buku, hanya menyebutkan tema bukunya saja. Tapi di novel-novel karya Murakami, judul hingga penulis buku disebut dengan presisi.

Membaca novel Murakami jadi 'tahu' bocoran buku-buku favorit yang pernah dibacanya.

3. Kematian dan bunuh diri

Dalam setiap ceritanya, kecenderungan Murakami memang memotret kehidupan remaja Jepang pada saat tahun-tahun latar cerita itu diciptakan.

Dan dari sini juga saya akhirnya semakin yakin dan tergambar dengan baik bahwa kematian dan bunuh diri adalah hal yang wajar belaka, terutama dalam kehidupan pemuda Jepang.

Hampir di setiap karya Murakami, selalu ada cerita kematian kawan dekat atau kenalan dari tokoh utama. Kematian ini kemudian mempengaruhi mental dan proses berpikir tokoh dalam kelanjutan cerita.

Kematian dengan cara bunuh diri jamak dijadikan penyebab. Nuansa yang tergambar pun tampak bahwa bunuh diri adalah sebuah pilihan yang biasa-biasa saja dan dapat diambil oleh siapapun di Jepang.

Maka tak heran jika di masa pandemi seperti sekarang ini, angka bunuh diri di Jepang mengalami kenaikan kembali dalam sebelas tahun terakhir.

4. Ngebar ngebir

Yang bagian ini saya agak mahfum, maklum saja Jepang bukanlah negara muslim yang mengharamkan minuman alkohol. Namun tetap saja, pribadi saya yang polos ini jadi agak mengernyitkan dahi melihat cerita yang dikit-dikit pergi ke bar untuk kemudian ngebir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun