Arah Baru Pendidikan: Kolaboratif dan Holistik
Pendidikan bermutu bukan hanya soal angka dalam rapor, tetapi tentang membentuk manusia utuh. Oleh karena itu, pendekatan kolaboratif dan holistik sangat dibutuhkan. Sekolah harus membuka diri terhadap partisipasi orang tua. Guru harus mendengarkan suara murid. Orang tua harus hadir bukan hanya saat ada masalah, tetapi sejak awal proses belajar dimulai.
Pemerintah juga memiliki peran penting. Kebijakan yang mendukung pertemuan orang tua dan guru yang rutin, pelatihan guru dalam membangun komunikasi interpersonal, dan pembentukan forum musyawarah kelas adalah langkah konkret untuk memperkuat sinergi.
Penutup: Membangun Masa Depan Bersama
Tidak ada pendidikan yang berhasil tanpa kolaborasi. Guru, murid, dan orang tua adalah tiga serangkai yang tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. Pendidikan bukan tanggung jawab individu, melainkan tanggung jawab kolektif. Kita semua adalah pendidik---di ruang kelas, di rumah, bahkan di ruang publik.
Mari kita wujudkan pendidikan yang menyatukan, bukan memisahkan. Mari kita bangun masa depan bersama, karena kualitas pendidikan hari ini akan menentukan wajah bangsa di masa depan. Dan masa depan itu, tidak lain dan tidak bukan, berada di tangan anak-anak kita.
Referensi:
1. UNESCO. (2020). Education in a post-COVID world: Nine ideas for public action.
2. Hattie, J. (2009). Visible Learning. Routledge.
3. Kemendikbud ristek. (2022). Survei Beban Kerja Guru Nasional.
4. Pusat Penelitian Kebijakan Kemendikbud. (2021). Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan.