Mohon tunggu...
Toto Endargo
Toto Endargo Mohon Tunggu... Peminat Budaya

Catatan dan Pembelajaran Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dedi Mulyadi Sedang Angidung Gambuh di Sekolahan

1 Maret 2025   21:52 Diperbarui: 1 Maret 2025   21:52 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang Sedang Angidung Gambuh - ChatGPT AI

Dedi Mulyadi Sedang Angidung Gambuh di Sekolahan

Dedi Mulyadi resmi dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat pada 20 Februari 2025. Kepemimpinannya langsung menarik perhatian publik dengan berbagai kebijakan tegas, terutama dalam dunia pendidikan dan tata kelola pemerintahan daerah. Dalam menjalankan tugasnya, ia tampak berpegang teguh pada filosofi Jawa yang mendalam, salah satunya adalah Kidung Gambuh.

Angidung Gambuh berarti menyanyikan Kidung Gambuh, sebuah tembang yang terdapat dalam Serat Wulangreh, wejangan Sri Susuhunan Pakubuwana IV. Salah satu penggalannya berbunyi:

Sekar gambuh ping catur, kang cinatur polah kang kelantur, tanpa tutur katula-tula katali, kadaluwarsa katutuh, kapatuh pan dadi awon.

(Tembang Gambuh ini menyampaikan empat hal: 1) membicarakan perilaku yang keblabasan, 2) tanpa arahan akan terlunta-lunta, 3) jika terlambat menyelamatkannya, 4) akhirnya akan berujung pada keburukan yang berkepanjangan.)

Kebijakan Tegas dalam Dunia Pendidikan

Dedi Mulyadi menunjukkan sikap tegasnya dalam menangani permasalahan pendidikan di Jawa Barat. Dua kebijakan utamanya berkaitan dengan:

  1. Pengawasan Study Tour -- Dedi memanggil Kepala SMA Negeri 6 Depok, Siti Faizah, M.Pd, dan Kepala SMA Negeri 1 Cianjur, Dr.Agam Supriyanta,M.M.Pd.,M.H untuk mengevaluasi program study tour yang dinilai membebani orang tua murid dengan biaya tinggi. Ia menekankan bahwa kegiatan ini harus memiliki nilai edukasi yang jelas dan tidak boleh menjadi ajang komersialisasi.
  2. Penertiban Perilaku Pemimpin Daerah -- Ia menegur Kepala Desa Gunung Menyan, Bogor, Wiwin Komalasari, karena dinilai menunjukkan gaya hidup yang berlebihan dan kurang mencerminkan nilai kepemimpinan yang sederhana serta mengayomi masyarakat.

Kebijakan ini mendapat dukungan luas dari masyarakat yang menginginkan pemerintahan bersih dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Dedi Mulyadi menegaskan bahwa ia ingin menciptakan kenyamanan dan kepuasan publik dalam pelayanan institusi pemerintahan, terutama di sektor pendidikan.

Implementasi Nilai Kidung Gambuh dalam Kepemimpinan

Seorang pemimpin harus memiliki sikap waspada dan tanggap, sebagaimana pesan dalam Kidung Gambuh. Jika ada perilaku yang kebablasan dalam pemerintahan, maka harus segera diarahkan agar tidak berujung pada keburukan yang berkepanjangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun