Bagaimana dapat membantu memperbaiki kebiasaan salah dan buruk orang lain yang miskin intelegensi dan personality, bila merawat kebiasaan benar dan baik diri sendiri saja tidak dari pikiran dan hati, tidak sabar, tidak pakai ilmu teori, tidak ada kompetensi, tidak  pula ada strategi.
(Supartono JW.05112022)
Apakah selama ini langkah hidup saya berdasarkan tujuan yang jelas dan terukur? Apakah saya orang yang proaktif? Apakah langkah saya berdasarkan skala prioritas? Apakah saya orang yang selalu berusaha mengerti, bukan orang yang maunya dimengerti? Apakah saya orang yang berpikir menang, menang di arena yang kooperatif atau kompetitif? Apakah saya orang yang dapat bersinergi? Apakah saya orang yang suka mengasah gergaji alias menyegarkan diri, memperbarui diri?
(Supartono JW.06112022)
Mana karaktar saya dan apakah kebiasaan saya menyoal pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah kebiasaan yang benar dan baik?
Kendati kita terbiasa melakukan perbuatan benar dan baik, hasilnya bisa jadi akan tetap ada yang tidak benar dan tidak baik. Apalagi bila kita terbiasa melakukan kebiasaan yang salah dan buruk, tentu hasilnya cenderung salah dan buruk yang berlipat-lipat.
Apa yang kini, setiap saat dapat kita lihat dari kebiasaan-kebiasaan masyarakat, dari rakyat jelata hingga elite di negeri ini? Kira-kira, kebiasaan-kebiasaan mana yang lebih banyak ditiru, dicontoh, hingga diteladani oleh masyarakat? Apakah kebiasaan benar dan baik? Atau kebiasaan yang salah dan buruk? Lalu, saya menjadi bagian yang mana?
Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dikerjakan dan sebagainya, pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama.Â
Singkat kata, dapat dipahami bahwa kebiasaan adalah perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa melalui proses berpikir karena perilaku tersebut adalah respon terhadap sesuatu yang umumnya adalah perbuatan sehari-hari.Â
Setiap orang memiliki kebiasaan sesuai versinya, adat-istiadat, budaya, dll.
Dalam faktanya yang tidak dapat dibantah oleh teori apa pun, kebiasaan itu terpetakan menjadi dua, yaitu kebiasaan baik dan kebiasaan buruk.