Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pendidikan Timnas U-16, Apakah Cerminan Dunia Pendidikan Indonesia?

15 Agustus 2022   12:05 Diperbarui: 15 Agustus 2022   12:16 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilistrasi Supartono JW

Ada beberapa kata yang bisa menjadi kunci bagi kita semua agar langkah yang kita lakukan, khususnya dalam membentuk dan mengembangkan diri sendiri, anak-anak, orang lain, tim, keluarga, instansi, institusi, parlemen, hingga pemerintahan dll, tujuan dan cita-citanya tercapai.

Menyentuh anak-anak usia dini dan muda di semua bidang, sebab mereka adalah pondasi, para pelakunya wajib memiliki bekal ilmu, pendidikan, dan pengalaman yang tidak boleh main-main. Agar berhasil pun, ada kata-kata dasar yang wajib dikuasai kedalamannya.

Kata-kata dasar itu harus kuat dipahami agar kita tidak salah paham, tidak salah mengerti, tetapi dikuasai makna dan bagaimana cara mencapainya agar berhasil. Kata-kata yang sangat lekat dengan dunia pendidikan dan pembinaan adalah:
1. Apa itu hasil?
2. Apa Apa itu ajar?
3. Apa itu belajar?
4. Apa itu mengajar?
5. Apa itu pengajar?
6. Apa itu pengajaran?
7. Apa itu didik?
8. Apa itu mendidik?
9. Apa itu didikan?
10. Apa itu pendidik?
11. Apa itu pendidikan?

Bila diurai, sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (1) Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) atau pendapatan, perolehan atau akibat (dari pertandingan, ujian, dan sebagainya),  atau tidak gagal.

(2) Ajar, ajaran adalah petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut). (3) Belajar yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (4) Mengajar adalah memberi pelajaran, melatih, memarahi (memukuli, menghukum, dan sebagainya).

Selanjutnya, (5) Pengajar yaitu orang yang mengajar (seperti guru, pelatih). (6) Pengajaran adalah proses, cara, perbuatan mengajar atau mengajarkan, perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar, peringatan (tentang pengalaman, peristiwa yang dialami atau dilihatnya), mikro teknik pelatihan mengajar yang jumlah muridnya dibatasi, remedial pengajaran yang diberikan khusus untuk memperbaiki kesulitan belajar yang dialami murid.

Berikutnya, (7-8) Didik, mendidik, yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. (9) Didikan adalah hasil mendidik, anak atau hewan yang dididik, cara mendidik. (10) Pendidik yaitu orang yang mendidik (guru, pelatih).

Sementara (11) Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.

Sesuai makna sebelas kata tersebut, mengapa Bima Sakti hanya menyebut dua kata dalam ucapan terima kasihnya, yaitu dididik dan mendidik? Bisa dianalisis sendiri sesuai makna KBBI dan fakta atau bukti, hasil yang ditorehkan U-16.

Lalu, apa yang bisa dijadikan pelajaran bagi dunia sepak bola akar rumput Indonesia dan PSSI khususnya? Umumnya, apa yang bisa dipetik hikmahnya oleh dunia pendidikan formal dan nonformal di Indonesia?

Hasil dan keberhasilan akan sesuai visi-misi, tujuan, diproses dengan benar tidak hanya dicekoki ajaran/pengajaran, tetapi pendidikan yang benar. Pelakunya berbekal pendidikan, berkompeten, berpengalaman, kreatif, imajinatif, inovatif, menguasai pedagogi secara akademis atau pun otodidak. Bukan oleh sembarangan, serabutan, dan instan, terus lahir budaya tawuran/kerusuhan (pelajar/mahasiswa/suporter dll)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun