Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"The Fall of Kabul" dan Sejarah yang Berulang

21 Agustus 2021   15:48 Diperbarui: 26 Agustus 2021   16:45 1575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marinir AS bersama Satuan Tugas Udara-darat Laut Tujuan Khusus - Tanggap Krisis - Komando Pusat, memberikan batuan selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021). (ANTARA FOTO/Lance Cpl. Nicholas Guevara/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS)

Indonesia sendiri sudah berhasil mengevakuasi 26 WNI termasuk staf KBRI dari Kabul. Meskipun demikian, sebagian besar warga Afghanistan yang panik tetap memilih meninggalkan kota itu. You'll never know!

Bandara internasional Hamid Karzai pun dipadati ribuan penduduk kota pada hari Minggu lalu. 

Sebuah pesawat angkut milik Angkatan Udara AS, yakni McDonnel Douglas/Boeing C-17 Globemaster III seketika dijejali ratusan penumpang yang berebutan naik.

Warga Afghanistan yang berjejal di dalam pesawat angkut raksasa C-17 milik AU AS. Sumber: www.defenseone.com
Warga Afghanistan yang berjejal di dalam pesawat angkut raksasa C-17 milik AU AS. Sumber: www.defenseone.com
Pemandangan yang sangat dramatis. Bahkan ada yang masih mengejar pesawat yang sedang bergerak menuju landasan pacu. 

Tak pelak, foto-foto dan video itupun beredar luas ke seluruh dunia. Diperkirakan sekitar 640 penumpang di dalam pesawat tersebut pada Minggu sore itu. Sebagian media bahkan menduga jumlahnya mendekati 800 penumpang!

Dikutip dari harian ternama The Guardian, Sabtu, 21 Agustus 2021, hingga hari ini diperkirakan sedikitnya 12,000 orang sudah dievakuasi melalui bandara Kabul sejak evakuasi pertama kali yang sangat mencekam itu. Sekitar 7,000 di antaranya diangkut oleh pesawat kargo AS.

Penduduk Afghanistan yang dievakuasi itu bercampur dengan staf pemerintah barat, pekerja lembaga bantuan, serta siapapun yang dianggap sangat berisiko karena sifat pekerjaan mereka, di antaranya  jurnalis, penerjemah atau aktivis hak asasi manusia.

Penduduk Afghanistan yang menanti dievakuasi di bandara Hazan Karzai. Sumber: Anadolu Agency / www.theguardian.com
Penduduk Afghanistan yang menanti dievakuasi di bandara Hazan Karzai. Sumber: Anadolu Agency / www.theguardian.com
AS memang sudah seharusnya meninggalkan Afghanistan. Namun, tidak ada yang menduga pemerintah Afghanistan yang ditinggalkan ternyata begitu rapuh. 

Dukungan selama dua dekade seakan sia-sia belaka. Dan suatu kenyataan mengejutkan. Pasukan Taliban ternyata bergerak jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

Apapun yang sudah terjadi, Taliban kini yang berkuasa di Afghanistan. Dan mungkin sudah takdir negara ini memang harus mengatasi sendiri semua perbedaaan di masa lalu. Cukup sudah intervensi dan pendudukan oleh negara adikuasa. Baik di era Uni Soviet (1979-1989) maupun di zaman AS (2001-2021).

Afghanistan sudah saatnya bangkit dan melangkah maju dengan pasti. Rekonsiliasi dengan pemerintah sebelumnya adalah jalan terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun