Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

"The Fall of Kabul" dan Sejarah yang Berulang

21 Agustus 2021   15:48 Diperbarui: 26 Agustus 2021   16:45 1575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marinir AS bersama Satuan Tugas Udara-darat Laut Tujuan Khusus - Tanggap Krisis - Komando Pusat, memberikan batuan selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021). (ANTARA FOTO/Lance Cpl. Nicholas Guevara/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS)

Namun, Bandara internasional Hamid Karzai adalah yang terbesar dan menjadi pintu gerbang utama di negara ini.

Bandara internasional Hamid Karzai yang berada di ketinggian 1,791 m dpl. Sumber: UR-SDV/wikimedia
Bandara internasional Hamid Karzai yang berada di ketinggian 1,791 m dpl. Sumber: UR-SDV/wikimedia
Hamid Karzai International Airport, yang juga disebut Khwaja Rawash Airport, sebelumnya rutin didarati berbagai maskapai penerbangan internasional. Di antaranya, Air Arabia, Air India, Emirates, Fly Dubai, Kuwait Airways, dan lain-lain. Dan tentunya juga dua maskapai asal Afghanistan sendiri yang menjadikan bandara ini sebagai hub-nya, yakni Ariana Airlines dan Kam Air.

Akan tetapi, sejak masuknya Taliban ke Kabul, semua maskapai internasional pun membatalkan penerbangan ke Kabul. 

Bandara yang dinamakan sesuai nama Presiden Afghanistan sebelumnya, yaitu Hamid Karzai, hanya menyisakan pesawat militer milik AS dan NATO yang masih bebas mengudara.

Nasib kota Kabul dan Afghanistan ke depannya memang seharusnya ditentukan sendiri oleh Pemerintah Taliban dan bangsa Afghanistan sendiri. Apakah negara ini akan berubah menjadi negara tertutup atau tetap terbuka seperti negara-negara lainnya di dunia di abad ke-21 ini.

Melihat sikap petinggi Taliban terhadap situasi terkini di Kabul setidaknya memberikan secercah harapan. 

Salah seorang juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, menegaskan bahwa Taliban tidak akan menghambat siapapun yang hendak meninggalkan Afghanistan, termasuk mereka yang sebelumnya berseberangan dengan kelompok ini.

Seperti dikutip dari MSNBC, Shaheen juga mengatakan, "We will not punish them...will not pose arrest to them, their property, or their life. They are welcome to go." (Kami tidak akan menghukum mereka... tidak akan menahan mereka, harta benda mereka, atau nyawa mereka. Mereka dipersilakan untuk pergi).

Tidak itu saja, pasukan Taliban juga tidak mengusik sama sekali bandara internasional Hamid Karzai yang masih dikuasai pasukan AS dan NATO. 

Helikopter AS pun bisa dengan mudah mendarat di Kedutaan Besar AS di Kabul untuk melakuan evakuasi.

Begitu pula warga negara asing lainnya yang hendak ke luar dari Kabul, tidak ada yang dihambat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun