Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Athena, Tuan Rumah Olimpiade Modern Pertama di Dunia

30 Juli 2021   11:21 Diperbarui: 31 Juli 2021   01:00 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuil Parthenon- Acropolis, Athena. Sumber: dokumentasi pribadi

Namanya Athena! Bagi orang Yunani, khususnya warga ibu kotanya, "Athena" adalah sang Dewi Perawan dan Pelindung Kota. Athena bukan sekedar seorang dewi biasa. Dialah sang dewi kesayangan Zeus. Kuil utamanya, Parthenon, berada di kota Athena. Menjulang tinggi di puncak Acropolis yang telah lama menjadi lambang kota ini. Inilah kota tempat berlangsungnya Olimpiade pertama di era modern pada tahun 1896. Sekitar 125 tahun lalu!

Athena sejatinya diakui sebagai dewi utama kota-kota di Yunani. Dewi dari industri dan kesenian. Sedangkan, dalam mitologi Yunani, Athena juga dikenal sebagai Dewi Kebijaksanaan dan Dewi Perang. Bahkan di antara para dewa-dewa, Athena lah yang paling kuat mendukung Yunani dalam Perang Trojan.

Namanya Athena! Bagi warga dunia, Athena - ibu kota negara Yunani - lebih dikenal sebagai kota penyelenggara Olimpiade modern pertama, yakni "1896 Summer Olympics". Dan sekali lagi pada tahun 2004. Kota ini juga sering disebut sebagai "the Cradle of Western Civilization" untuk pencapaiannya di bidang budaya dan ilmu pengetahuan lainnya.

Athena pernah menjadi pusat seni, pendidikan dan filsafat. Di kota inilah berdiri Platonic Academy yang didirikan Plato pada tahun 387 SM dan Lyceum of Aristotle, sekolah filsafat yang dibangun Aristoteles pada tahun 334 SM. Aristoteles adalah murid dari Plato dan guru bagi Alexander Agung (Alexander the Great).

Namanya Athena! Bagi para pelancong dunia, nama Athena selalu menjadi salah satu destinasi berlabel "Must Visit Destination Before You Die!". Menelusuri jalan-jalan di Athena bak membolak-balik buku sejarah. 

Dan sejarah Athena begitu penuh warna. Terbentang dari bukit Acropolis sampai ke Temple of Olympian Zeus. Dari lorong-lorong di Plaka hingga ke pantai-pantai menuju Teluk Sounion.

Athena, salah satu destinasi impian pelancong dunia. Sumber: dokumentasi pribadi
Athena, salah satu destinasi impian pelancong dunia. Sumber: dokumentasi pribadi

Bahkan sebuah stasiun bawah tanah, seperti yang ada di Syntagma Metro Station, ikut memajang sepenggal sejarah Athena. Ini memang sebuah kota tua. Kota yang sejarahnya terbentang lebih dari 3,400 tahun. Pantas saja, ada yang bilang kota Athena itu sendiri sudah seperti sebuah Museum Besar!

Gerbang utama ke Athena tentu saja adalah 'Athens International Airport Eleftherios Venizelos'. Inilah bandara terbesar di Yunani yang dibangun menjelang Olimpiade Musim Panas 2004. Berjarak sekitar 27 km dari Athena, Anda bisa menggunakan beberapa opsi transportasi menuju ke pusat kota. Ada bus umum, metro (kereta cepat) dan taxi.

Athena bukanlah sejenis kota yang mudah dicintai pada pandangan pertama. Katakanlah seperti Paris atau London. Meskipun telah lama dikenal sebagai salah satu kota paling bersejarah di Eropa. Namun, Athena bisa dikatakan agak tertinggal dalam persaingan dengan kota-kota besar di Eropa lainnya.

Syntagma Square & Greek Parliament di pusat kota Athena. Sumber: dokumentasi pribadi
Syntagma Square & Greek Parliament di pusat kota Athena. Sumber: dokumentasi pribadi

Pesta Olimpiade di tahun 2004 (Athens 2004) telah banyak mengubah wajah kota ini. Mulai dari bandara baru, perbaikan infrastruktur transportasi kota, seperti tram dan subway, hingga pembangunan jalan bebas hambatan. Akan tetapi, Olimpiade yang sama pula yang dituding sebagai salah satu biang keladi krisis ekonomi Yunani kala itu.

Athena pun tidak seperti ibu kota besar lainnya di Eropa. Meskipun metropolitan ini dihuni lebih dari 3.1 juta penduduk, Athena relatif mudah dijelajahi. Apalagi pusat kotanya seakan berporos di dua titik saja. Dari Syntagma Square sampai Monastiraki Square.

Monastiraki Square, Athena. Sumber: dokumentasi pribadi
Monastiraki Square, Athena. Sumber: dokumentasi pribadi

Di kawasan sekitar inilah berderet berbagai toko dan butik ternama di Athena. Mulai dari area pejalan kaki di Ermou Street hingga Voukourestiou Street yang terletak di distrik Kolonaki. Sepotong jalan yang dipenuhi butik-butik sekelas Cartier, Louis Vuitton, Prada, dan lain-lain.

Tidak hanya kawasan berbelanja yang berdekatan satu dengan yang lainnya. Obyek-obyek wisata terkenal di kota ini pun berada di lokasi yang cukup mudah dijangkau. Bahkan dari satu situs bersejarah ke situs lainnya relatif dekat. 

Namun, dari begitu banyak situs bersejarah di kota tua ini, nama kuil Parthenon berada di urutan terdepan sebagai obyek wisata nomor satu di Athena. Parthenon juga dianggap sebagai simbol abadi dari era keemasan Yunani Kuno, Demokrasi dan Peradaban Barat. Dan tentu saja sebagai salah satu mahakarya arsitektur yang mengagumkan.

Restorasi Parthenon. Sumber: dokumentasi pribadi
Restorasi Parthenon. Sumber: dokumentasi pribadi

Parthenon terletak di atas bukit Acropolis yang mendominasi langit kota Athena. Kompleks yang telah terdaftar sebagai UNESCO World Heritage Site itu terlihat dari mana-mana. Dan begitu sukses menarik langkah kaki pelancong dunia mendakinya sepanjang hari.

Acropolis, yang berarti bagian tertinggi dari kota, lebih mirip sebuah benteng di atas bukit. Dibangun pada masa kepemimpinan kaisar Pericles (495-429 SM) yang merupakan zaman keemasan Yunani di Athena, puncak bukit ini dihiasi beberapa kuil, yakni Parthenon, Erechtheion, Nike dan Propylaea.

Kuil Erechtheion-Acropolis. Sumber: dokumentasi pribadi
Kuil Erechtheion-Acropolis. Sumber: dokumentasi pribadi

Dari semua kuil yang ada di atas bukit ini, tidak ada yang bisa menandingi Parthenon. Baik pesona arsitekturnya, maupun sejarah di baliknya. Kuil yang resminya disebut "The Temple of Athena the Virgin" adalah ikon kota Athena dan sekaligus salah satu monumen paling bersejarah di Yunani.

Kuil yang dibangun pada tahun 447 SM hingga tahun 438 SM ini merupakan kuil persembahan kepada Athena, Dewi Perawan dan Pelindung Kota. Konon biaya terbesar ketika membangun kuil ini adalah mengangkut 13,000 batu marmer berukuran besar sejauh 16km dari Mt. Pentelicus.

Pilar-pilar dari batu marmer di Acropolis. Sumber: dokumentasi pribadi
Pilar-pilar dari batu marmer di Acropolis. Sumber: dokumentasi pribadi

Pada abad ke-6, Parthenon memasuki babak baru dalam sejarahnya. Kuil ini dirubah menjadi gereja yang dinamai "the Church of the Parthenos Maria". Parthenon pun menjadi salah satu destinasi ziarah terpenting di era Kekaisaran Romawi Timur. Persisnya berada di urutan ke-4 setelah Konstantinopel, Efesus dan Tessalonika.

Namun, ketika Athena jatuh ke tangan Dinasti Ottoman, fungsi Parthenon sekali lagi berubah. Kali ini dikonversi menjadi sebuah masjid pada awal tahun 1460-an. Dan setelah mengalami restorasi besar-besaran sejak tahun 1975 hingga kini, Parthenon kembali ke fungsi awalnya.

Arsitektur Parthenon pun disebut-sebut sebagai puncak kesempurnaan dari kuil bergaya 'doric' yang pernah dibangun. Nama doric di sini menunjukan suatu orde dari ornamen kolom (pilar) yang pernah berkembang di Yunani. Orde lainnya yang juga terkenal adalah Ionic dan Corinthian.

Contoh orde Corinthian. Sumber: dokumentasi pribadi
Contoh orde Corinthian. Sumber: dokumentasi pribadi

Di samping Parthenon, kuil Erechtheion juga cukup menarik. Kuil ini masih lebih baru. Dibangun antara 421-416 SM, kuil ini sangat kondang dengan enam Caryatid-nya. Itulah kolom penyangga berwujud patung gadis tersenyum yang berdiri dengan satu kaki agak ke depan.

Empat caryatid asli disimpan di museum Acropolis untuk menghindari kerusakan fisik karena cuaca. Satu caryatid lagi kabarnya dibawa kabur pasukan Ottoman dan hilang. Dan satunya lagi tersimpan di British Museum, London.

Caryatid dari kuil Erechtheion. Sumber: dokumentasi pribadi
Caryatid dari kuil Erechtheion. Sumber: dokumentasi pribadi

Kuil lainnya, Nike, merupakan kuil terkecil di Acropolis. Tetapi, bagi warga Athena, Nike dianggap sebagai pembawa keberuntungan bagi kota Athena. Dan di bagian bawah bukit Acropolis, terdapat Odeon of Herodes Atticus, sebuah teater yang dibangun oleh Herodes Atticus pada abad ke-2 SM, sebagai kenangan akan isterinya Appia Annia Regilla.

Teater ini tipikal teater ala Romawi kuno dengan kapasitas tempat duduk sekitar 5,000 penonton. Pada awalnya, teater ini hanya digunakan untuk pertunjukan musik dan drama. Kini teater ini juga digunakan untuk kegiatan festival di Athena, seperti konser musik modern, resital, dan sebagainya.

Teater 'Odeon of Herodes Atticus'. Sumber: dokumentasi pribadi
Teater 'Odeon of Herodes Atticus'. Sumber: dokumentasi pribadi

Sudah di Athena, maka tidak akan pernah lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Panathenaic Stadium. Inilah stadion satu-satunya di dunia yang dibangun seluruhnya dari batu marmer. Menakjubkan!

Dibangun oleh Herodes Atticus, Senator Romawi asal Athena pada tahun 144, stadion ini memiliki kapasitas 50,000 tempat duduk. Dan di stadion inilah yang kemudian digunakan sebagai lokasi seremoni pembukaan dan penutupan Olimpiade modern pertama pada tahun 1896.

Panathenaic Stadium, venue Olimpiade modern pertama di Athena. Sumber: dokumentasi pribadi
Panathenaic Stadium, venue Olimpiade modern pertama di Athena. Sumber: dokumentasi pribadi

Athena tidak hanya menyajikan kuil dan bangunan kuno. Di salah satu bagian kota tuanya yang disebut Plaka, Anda akan menikmati sisi berbeda dari kota ini. Plaka adalah kawasan pejalan kaki dengan warna  lokal yang sangat kental.

Hampir di setiap langkah kaki, sudut jalan, belokan, Anda bisa saja menemukan sebuah kejutan. Ada gereja tua, bangunan bergaya neo klasik, reruntuhan zaman dulu, dan lain-lain. Di kawasan yang terletak di kaki bukit Acropolis ini juga dipenuhin ratusan taverna, kafe, kios suvenir dan aneka tanaman yang menyejukan mata.

Sepotong jalan di Plaka. Sumber: Anastasios71/shutter stock/www.matadornetwork.com
Sepotong jalan di Plaka. Sumber: Anastasios71/shutter stock/www.matadornetwork.com

Plaka sangat ideal untuk menikmati makan siang di taverna dengan menu kalamari goreng (sangat populer di Yunani), salad, french fries dan es krim. Dan secangkir Frappe coffee akan menyempurnakan petualangan kuliner di kota ini. :)

Berjalan-jalan di pusat kota tua Athena, kita seakan berputar kembali lagi ke sebuah alun-alun yang sama. Itulah Syntagma Square (Constitution Square) - alun-alun terkenal di jantung kota Athena. Dan persis di depan alun-alun ini berdiri Old Royal Palace yang kini ditempati Greek Parliament sejak tahun 1934.

Old Royal Palace (Greek Parliament), Athena. Sumber: dokumentasi pribadi
Old Royal Palace (Greek Parliament), Athena. Sumber: dokumentasi pribadi

Di depan gedung bergaya neo-klasik ini, Anda juga akan melihat 'Tomb of the Unknown Soldier' atau Makam Pahlawan Tidak Dikenal. Ada salah satu atraksi menarik di sini yang selalu ditunggu turis. Itulah prosesi pergantian pasukan pengawal Presiden yang biasa disebut Evzones. Prosesi yang sama juga bisa disaksikan di depan Greek Presidential Palace.

Evzones di depan Istana Presiden- Athena. Sumber: dokumentasi pribadi
Evzones di depan Istana Presiden- Athena. Sumber: dokumentasi pribadi

Di seberang Syntagma Square berdiri sebuah hotel legendaris, yaitu Grande Bretagne. Bangunan kuno yang pernah digunakan sebagai markas berbagai pasukan, dari Yunani, Jerman sampai Inggris itu, kini diakui sebagai salah satu hotel terbaik di Eropa. Yang juga menarik dicatat, hotel yang dibuka tahun 1874 itu konon adalah hotel pertama di Eropa yang memasang Air Conditioner alias  AC.

Hotel Grande Bretagne-Athena. Sumber: dokumentasi pribadi
Hotel Grande Bretagne-Athena. Sumber: dokumentasi pribadi

Athena masih menyimpan banyak objek wisata bersejarah lainnya yang layak dikunjungi. Di antaranya, Temple of Olympian Zeus, Ancient Agora, Hadrian's Library, Church of the Holy Apostles, dan lain-lain.

Selain itu, jika masih ada waktu di Athena, Anda juga bisa mengunjungi Kuil Poseidon yang berada diujung selatan Attica - 70 km dari Athena. Kuil anggun ini berdiri di atas bukit persis di titik paling selatan Tanjung Sounion yang menghadap ke arah Laut Aegean. Inilah kuil yang dipersembahkan bagi Poseidon, Dewa penguasa Laut, Sungai dan Danau.

Kuil Poseidon, kuil sang Dewa Lautan. Sumber: dokumentasi pribadi
Kuil Poseidon, kuil sang Dewa Lautan. Sumber: dokumentasi pribadi

Namanya Athena! Biarpun Olimpiade sudah pernah pulang ke pangkuannya di tahun 2004, tetapi kejayaan masa lampau Athena di periode Klasik masih tetap saja menjauh dari kota ini. Namun, persis seperti Parthenon yang tetap kokoh berdiri selama ribuan tahun, Athena pun pasti akan kembali sebagai salah satu kota paling cemerlang di dunia barat.

***

Kelapa Gading, 30 Juli 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Semua foto yg digunakan adalah koleksi pribadi, kecuali foto Plaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun