Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen Pascasarjana bidang Manajemen dan alumni S2 Fak.Psikologi UGM 1998 kekhususan Psikometri.

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain, berusaha aktif menulis artikel inspiratif. Menjadikan tulisan sebagai sarana pencerahan jiwa, agar hidup tak sekadar berjalan, tetapi bermakna untuk mencari bekal kehidupan kekal di akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghargai Kontribusi Orang Lain: Kunci Menuai Berkah dalam Kehidupan

26 Juni 2023   05:00 Diperbarui: 26 Juni 2023   05:23 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa penghargaan dan rasa terima kasih, berkah tersebut dapat menghilang dengan cepat dan kesempatan untuk belajar dan tumbuh juga terlewatkan.

Dalam agama dan kepercayaan tertentu, menghargai kontribusi orang lain juga dipandang sebagai kewajiban spiritual.

Hal ini mendorong kita untuk menyadari betapa berharga dan pentingnya peran orang lain dalam kehidupan kita.

Dalam pandangan agama, keberkahan dikaitkan dengan anugerah dan rahmat Tuhan.

Dengan menghargai kontribusi orang lain, kita menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan yang telah mengirimkan mereka ke dalam hidup kita.

Menghargai kontribusi orang pada kita juga mencerminkan nilai-nilai moral yang mendasari kehidupan kita.

Ini melibatkan menghormati hak-hak dan martabat setiap individu serta mengakui bahwa kita tidak dapat mencapai kesuksesan tanpa bantuan orang lain.

Ketika kita menghargai orang lain, kita memupuk budaya saling peduli, saling membantu, dan saling mendukung dalam masyarakat.

Selain itu, menghargai kontribusi orang lain juga dapat mempengaruhi cara kita memperlakukan orang lain di sekitar kita.

Ketika kita mengakui dan menghargai bantuan yang telah kita terima, kita cenderung lebih bersedia memberikan bantuan dan dukungan kepada orang lain.

Ini menciptakan siklus positif di mana kebaikan dan kontribusi berkelanjutan dapat terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun