Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Transportasi Umum Menjadi Tempat Aman bagi Kaum Wanita

26 Mei 2023   20:28 Diperbarui: 27 Mei 2023   03:49 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan Para Warga Senior

Selama bertahun tahun tinggal di New South Wales, kami berdua hampir setiap hari memanfaatkan Public Transportation ,baik Bus maupun Kereta Api.  Walaupun terkadang penuh dan penumpang berdiri, namun tidak ada yang berani mengambil kesempatan untuk melakukan perbuatan tercela .Tidak ada kesempatan terjadinya pelecehan, khususnya terhadap wanita, baik di dalam kereta api, maupun di bis-bis untuk umum. .

 Karena begitu ada tanda tanda ke arah itu, maka salah satu dari penumpang akan menelepon. Dan pada stop-an berikutnya akan naik beberapa petugas, yang akan menyeret pelaku keluar dari gerbong kereta api. Mau lari? Pasti akan dapat ditangkap.. Dan bila melarikan diri, maka polisi yang berbadan tegap di sini tidak akan beramah tamah lagi. Ditangkap langsung di borgol dan diperlakukan sebagai penjahat,tanpa memandang anak penjabat atau siapapun

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Warga Autralia adalah informan polisi. Tanpa diminta mereka akan melaporkan setiap hal yang mencurigakan, sekecil apapun. Karena mereka sangat peduli untuk keamanan dan kenyamanan bersama. Kasak-kusuk, yang membuat orang sekitar menjadi curiga dan mereka akan menelpon petugas. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Mau Duduk Santai Letakkan Kaki di kursi Depan?
Keenakan duduk, maka kaki naik ke kursi di depan kita. Kalau tidak cepat-cepat sadar diri, maka akan didenda 200 dolar. Tidak mengaku? Ada rekaman CCTV yang membuktikan bahwa memang kita melakukannya, maka di samping denda, juga akan ditahan karena berusaha membohongi petugas. Petugas di kereta berhak menahan penumpang yang melanggar aturan. Jadi mereka bukan sekadar karyawan di angkutan kereta api.

Dalam menegakkan aturan dan disiplin, di sini tidak ada kata, ”denda damai " Aturan dijalankan tanpa tebang pilih. Sekalipun pejabat atau orang penting, yang melanggar aturan tetap akan dikenakan sanksi. Karena wewenang Polisi di sini, termasuk petugas di kereta api, tidak berada di bawah kekuasaan pejabat lainnya. Mereka berdiri sendiri dan tidak akan takut menindak siapa pun. Hal ini sudah berkali-kali dibuktikan, bahkan pejabat penting dan tokoh politik dicabut driver lisence-nya, karena mengemudi dalam keadaan mabuk.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Kepala Polisi setingkat Kapolda ,melanggar rambu lalu lintas,ditilang. Sehingga minta maaf melalui media secara terbuka. Tapi denda tetap harus dibayar. Untuk jelasnya silakan  dibaca kutipan dibawah ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun