Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kunjungan yang Membuat Saya Merinding

10 November 2022   19:48 Diperbarui: 10 November 2022   20:02 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serta Membekas  Dalam Dihati

Setiap orang tentu punya cara dan gaya masing masing untuk mengekspresikan rasa hormat dan penghargaan terhadap jasa para Pahlawan kita. Semasa para Pejuang rela  mengorbankan diri mereka demi kemerdekaan Indonesia tercinta,saya baru lahir dan tidak tahu apa apa. Karena lahir di era Dai Nippon ,tepatnya tanggal 21 Mei 1943. 

Karena itu setelah dewasa,saya berusaha dengan cara sendiri,untuk merasakan secercah perjuangan para Pahlawan, untuk merebut kemerdekaan dari penjajah. Salah satunya adalah mengunjungi tugu Pahlawan ,serta monumen apa saja yang dapat menghadirkan setitik pencerahan dalam diri saya,makna dari perjuangan para Pahlawan. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Langkah pertama yang saya lakukan adalah mengunjungi Tugu Pahlawan tak di kenal di kota Padang,yang merupakan kampung halaman saya .Dengan seksama saya meresapi kata demi kata,yang tertulis di Tugu Pahlawan Tak  Dikenal. 


Walaupun tugu ini sudah tampak dimakan zaman,tapi  tulisan yang terpateri disana  dapat dibaca dengan jelas:

5 Maret 1950- 

Perjuangan Padang dan sekitarnya-

Achirnya Pinang pulang ketampuknya-

Dirajakan dengan perasaan gembira-

Akan djadi peringatan bangsa Negara Republik Indonesia,

idaman sutji-

Genggam teguh abadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dari kota kelahiran saya ,menuju ke Bukittinggi 

Kemana ? Tentu saja menuju ke Lobang Japang (lubang Jepang) Kisah kekejaman Jepang yang membuat bulu tengkuk berdiri dan tubuh merinding.

Menurut sejarahnya dibangun pada tahun 1942 Disamping itu Lubang Jepang dibangun sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang tentara Jepang, dengan panjang terowongan yang mencapai 1400 m Menapak kaki di lorong sempit dan gelap ini,tentu bukan untuk mendapatkan rasa horor yang mendebarkan,serta membuat bulu kuduk berdiri.

Dokpri
Dokpri

Ke kota Payakumbuh

Kemudian saya ke  Jembatan Ratapan Ibu yang lokasinya di Payakumbuh, kota kelahiran ayah saya almarhum  Disana terpahat kata kata:

Disini pada tahun 1949

Gugur para Pemuda Pejuang

Demi pembebasan negeri ini

Merdeka dari belenggu penjajah

Ratapan ibu mengiringi kepergiannya

Apalagi mendengar langsung dari orang orang yang menjadi saksi hidup atas peristiwa ini,dimana para perjuang dijejerkan di tepi Sungai Batang Agam dan ditembak. Tubuh mereka terkulai ditembusi peluru dan jatuh kedalam sungai dan hanyut entah kemana

Mengunjungi Makam Cut Nyak Dhien

Dokpri
Dokpri

Mengunjungi makam Tjoet Nyak Dhien

Dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang.Selama puluhan tahun tak seorangpun tahu.,bahwa Cut Nyak Dhien ,dimakamkan di sana. Baru pada tahun 1959 ,yakni 51 tahun kemudian, atas inisiatif gubernur Aceh pada waktu itu, diperoleh data data resmi dari Belanda Sejak saat itu makam Cut Nyak Dhien, di renovasi seperti yang tampak pada gambar .

Berkunjung ke Bengkulu

Menyebut tentang kemerdekaan,tentu saja tidak terlepas dari tokoh Proklamator Soekarno Hatta. Karena itu tidaklah lengkap rasanya mengunjungi tugu dan makam para Pahlawan,tanpa berkunjung ketempat Bung Karno di asingkan di Bengkulu

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dan tentu saja tidak lupa berkunjung kerumah Bung Hatta di Bukittinggi

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dengan mengunjungi tugu  pahlawan dan monumen tentang para Pahlawan,setidaknya sebagai salah seorang dari 250 juta orang Indonesia, kami sudah menyampaikan rasa hormat terhadap para Pahlawan ,yang gugur demi agar kita semua dapat menikmati kemerdekaan.

Selamat memperingati Hari Pahlawan

Catatan tambahan semua foto dokumentasi pribadi 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun