Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Pribadi Melawan Amnesia

24 Juni 2021   18:50 Diperbarui: 24 Juni 2021   20:02 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan seakan mendapatkan kekuatan, sejak hari itu saya didukung sepenuhnya oleh isteri mulai berusaha menata diri.  Saya mulai rajin membaca dan menulis di buku  catatan harian. Dan agar tidak lupa apakah pintu sudah saya kunci atau belum, maka saya tulis ditelapak tangan dengan pulpen "pintu sudah dikunci".

Begitu juga bila ke bank, saya catat nilai nominal check yang akan saya  cairkan ditelapak tangan. Karena awalnya saya catat pada secarik kertas, tapi saat dibutuhkan, saya lupa kertas tersebut saya simpan dimana. Nah, kalau telapak tangan saya tidak mungkin hilang. 

Begitu sudah sarapan, lagi lagi saya tuliskan ditelapak tangan "sudah sarapan". Kalau orang menyaksikan prilaku saya, mungkin dikira sudah sinting, tapi itulah cara sederhana saya menaklukan sifat pelupa. Kalau lagi waktu senggang, saya buka album foto yang lama dan mulai menyebutkan nama yang ada di foto satu persatu.  Cara yang mungkin dianggap lucu, tapi bagi saya yang mengalami masa tersebut sungguh merupakan masa masa suram . 

Saya bersyukur kepada Tuhan dikaruniai isteri yang setia mendampingi saya dalam kondisi labil. Walaupun terkadang emosi saya meledak ledak,tapi isteri saya paham, bahwa saya sedang sakit. 

Sembuh Total

Setelah latih diri dengan tekun dan didukung oleh isteri tercinta,bersyukur kepada Tuhan,saya sembuh. Inilah cikal bakal,lahirnya hasrat hati untuk belajar teknik penyembuhan reiki,agar dapat membantu orang lain yang sakit dan menderita. 

Karena itu,dapat dimaklumi mengapa saya mampu bertahan selama hampir 9 tahun terus menulis di Kompasiana,walaupun kesempatan bagi saya untuk meraih penghargaan apapun sudah tertutup,sejak saya menerima penghargaan sebagai Kompasianer of the Year 2014.  Karena saya menulis,untuk mencegah kepikunan.Menulis bagi saya adalah kebutuhan jiwa.  Menjadi manusia pelupa itu sungguh sangat menyedihkan sekali. Karena itu saya selalu mengingatkan diri sendiri, agar terus menulis,sesibuk apapun kami

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun