
Kalau di Indonesia,orang akan bertanya ,dari mana ? Dari Padang,Palembang,Medan atau jawa? Tapi begitu kita melangkahkan kaki keluar negeri,maka hanya ada satu meterai yang melekat dikening ,yakni :" Indonesia"
Dengan cara yang sangat santai Sambil berjalan berpegangan tangan dan ketawa ceria,orang sudah dapat menilai,bahwa dalam hati kita ada damai.'Tanpa perlu berkotbah panjang lebar tentang arti dan makna damai .Setidaknya dengan memberikan contoh contoh konkrit,minimal image negatif yang mungkin sempat mengisi pikiran dan hati mereka,dunia luar juga mengetahui,bahwa  cukup banyak orang Indonesia yang sungguh sungguh cinta damai.

Tadi siang,sebagian sudah pamitan dan langsung pulang kekampung halaman masing masing.Sedangkan yang baru akan berangkat besok pagi,malam ini diundang oleh pak Gunadi,untuk makan malam bersama.
Keindahan  akan kebersamaan dalam berbagai keragaman dan perbedaan,kembali terwujud selama acara makan bersama. Kami berdua ,mungkin karena dianggap paling tua,dimeja kami makan,mendapatkan layanan yang luar biasa. Nasi dan sambal kami di sendokkan, air dituangkan oleh cucu cucu kami .Ada Harry dan Heryadi ,pak Syaifuddin berserta keluarga ,Pak Welly sekeluarga dan masih banyak lagi yang tidak dapat saya sebutkan nama mereka satu persatu

catatan: semua foto adalah dokumentasi tjiptadinata effendi /mhn maaf,tidak semua nama saya cantumkan,
Perth.9 Desember, 2016
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI