Mohon tunggu...
Tjatra
Tjatra Mohon Tunggu... Sedang Menulis........

Sedang Menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

LDII Mimika: LDII dan KLHK Gelar Webinar Hari Bumi ke-55

1 Juni 2025   17:53 Diperbarui: 1 Juni 2025   17:53 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

LDII dan KLHK Gelar Webinar Hari Bumi ke-55: Edukasi Jejak Karbon dan Solusi Perubahan Iklim

TIMIKA, Papua Tengah - Memperingati Hari Bumi ke-55, Departemen Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LISDAL) DPP LDII berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar webinar nasional bertajuk "Pengenalan Jejak Karbon & Cadangan Karbon dalam Upaya Mengatasi Perubahan Iklim," pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Webinar ini menjadi bagian dari komitmen LDII dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan hidup.

"Webinar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teknis dan praktis kepada masyarakat tentang pentingnya mengurangi emisi karbon dan meningkatkan cadangan karbon sebagai bagian dari mitigasi perubahan iklim," jelas Dr. Ir. Emma Rachmawati, M.Sc, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLHK, dalam sesi pemaparan.

Di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, kegiatan ini diikuti secara hybrid oleh jajaran pengurus DPD LDII Mimika yang berkumpul di studio mini LDII, Jalan Hasanuddin, Kota Timika.

Hadir secara langsung Ketua DPD LDII Mimika, La Ode Muh Norris Ashara, S.S, Dewan Penasehat Muh Amar, serta Ketua PAC LDII Inauga Aji Siswanto Abdilah.


"Kami mendukung penuh kegiatan edukatif ini sebagai bagian dari peran LDII dalam menjaga lingkungan secara aktif dan berkelanjutan," ujar La Ode Muh Norris Ashara, di sela kegiatan.

(Dok.Pibadi)
(Dok.Pibadi)

Webinar ini menyoroti isu jejak karbon (carbon footprint) dan cadangan karbon (carbon stock), dua elemen kunci dalam strategi pengurangan emisi gas rumah kaca di Indonesia. Data dari KLHK menyebutkan, Indonesia memiliki potensi penyimpanan karbon sebesar 25,18 gigaton yang tersebar di hutan, gambut, dan ekosistem pesisir.(Tjatra)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun