Mohon tunggu...
Fatimatuzzahra
Fatimatuzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 di UIN Sunan Kalijaga (NIM: 24107030060)

Kerap disapa Tizzahra—Tizza untuk singkatnya. Menyukai kegiatan kepenulisan sejak kecil, merasa terhubung dengan sastra dan literatur. Bergaya dan mencari jati diri adalah kegiatan utamanya untuk mencari makna kehidupan yang baik baginya.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Martabak Alam Baru: Manisnya Kisah dan Rasa di Area Timoho

13 Juni 2025   06:39 Diperbarui: 13 Juni 2025   17:56 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Rencana ekspansi ini adalah bukti keberhasilan dan pertumbuhan UMKM yang dibangunnya, menunjukkan adanya permintaan pasar yang kuat dan keyakinan akan potensi bisnisnya. Pembukaan cabang baru akan memungkinkan Martabak Alam Baru untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan memperluas jejak manisnya di Yogyakarta.

Martabak Manis (Terang Bulan) Alam Baru
Martabak Manis (Terang Bulan) Alam Baru

Di era digital seperti sekarang, kehadiran platform pesan antar makanan seperti Shopee Food dan GoFood menjadi krusial bagi UMKM. Martabak Alam Baru memahami betul hal ini. “Sebenernya suka duka saya tuh sukanya waktu dapat pembeli ya, apalagi kan sekarang sudah banyak yang jual martabak, jadi makin banyak pesaing, kalau duka mungkin kalau dalam sehari cuma laku sedikit, itu sih mbak” ucap Maulana Mahabbi, sang penjual.

Selain itu, lokasi di Jalan Timoho yang ramai, terutama di sekitar area kampus, memberikan keuntungan tersendiri. Mahasiswa dan penduduk lokal menjadi target pasar yang potensial, yang selalu mencari camilan lezat dengan harga terjangkau. Keberadaan plang "HALAL" juga menjadi nilai tambah yang penting di Indonesia, memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi konsumen Muslim.

UMKM Martabak seperti Alam Baru menghadapi beberapa tantangan. Persaingan yang ketat dengan puluhan bahkan ratusan penjual martabak lain di Yogyakarta adalah yang utama. Inovasi rasa, konsistensi kualitas, dan pelayanan pelanggan yang baik menjadi kunci untuk tetap bertahan. Kenaikan harga bahan baku juga bisa menjadi kendala, yang menuntut UMKM untuk pintar dalam mengelola biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas.
Namun, peluangnya juga besar. Tren camilan malam dan hidangan sharing terus meningkat. Popularitas konten kuliner di media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk promosi gratis.

Dengan kualitas rasa yang konsisten dan strategi pemasaran yang cerdas termasuk memanfaatkan ulasan positif daring, Martabak Alam Baru memiliki potensi untuk terus tumbuh dan dikenal lebih luas.

Martabak Alam Baru di Sapen adalah contoh klasik UMKM yang berhasil beradaptasi dan berkembang di tengah persaingan pasar yang ketat. Dipimpin oleh dedikasi Maulana Mahabbi, dengan variasi menu yang inovatif, adopsi teknologi pesan antar, dan visi ekspansi yang jelas, mereka telah membangun fondasi yang kuat. Lebih dari sekadar menjual martabak, mereka menawarkan kenikmatan rasa dan pengalaman kuliner yang menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap jajanan di Yogyakarta. Kisah Martabak Alam Baru adalah pengingat bahwa dengan kegigihan, kreativitas, dan pemahaman pasar, UMKM kecil pun dapat menciptakan jejak manis yang besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun