Keduanya harus bertemu di satu titik, keadilan yang terasa nyata di jalan raya.
Antara Lakban dan Rasa Aman
Menutupi pelat nomor dengan lakban bukan solusi, tapi juga bukan sekadar kenakalan.
Ia lahir dari kegelisahan, sebuah bentuk "mekanisme bertahan hidup" di tengah sistem yang masih belajar menjadi sempurna.
Kita bisa menghukum pelakunya, tapi kalau tidak memperbaiki akar masalahnya, rasa takut dan ketidakpastian, maka lakban-lakban baru akan terus muncul, dari waktu ke waktu.
Di jalanan Jakarta, setiap potongan lakban hitam di pelat nomor adalah pesan sunyi,
"Saya bukan mau nakal, saya cuma ingin aman." (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI