Isi buku ini terbagi dalam empat bagian besar,
- Teknik dasar dalam berurusan dengan orang lain
- Cara membuat orang lain menyukai kamu
- Cara meyakinkan orang lain tanpa menimbulkan kebencian
- Menjadi pemimpin yang disukai dan dihormati
Sederhana, tapi luar biasa dalam. Misalnya, Carnegie menyarankan,
"Jangan mengkritik, menyalahkan, atau mengeluh."Â Kritik bisa membuat orang defensif. Sebaliknya, tunjukkan empati dan arahkan dengan lembut.
"Berikan pujian yang tulus."Â Orang lapar akan penghargaan, bukan pujian palsu.
"Dengarkan orang lain dengan sungguh-sungguh."Â Saat kamu mendengarkan dengan hati, orang lain merasa dihargai.
"Buat orang lain merasa penting, dan lakukan dengan tulus."Â Ini bukan basa-basi, tapi seni memperlakukan orang sebagai manusia.
Pelajaran Abadi yang Masih Relevan di Tahun 2025
Kita hidup di era yang katanya paling "terhubung" sepanjang sejarah. Tapi ironisnya, kita justru paling kesepian. Dulu orang duduk bersama di ruang tamu dan berbicara. Sekarang, kita duduk berdampingan tapi sibuk dengan layar masing-masing.
Prinsip Carnegie seperti obat bagi zaman ini. Coba bayangkan jika setiap orang di media sosial membaca satu bab buku ini.
Kita mungkin akan lebih banyak memahami daripada menghakimi. Lebih banyak mendengar daripada menyerang.
Misalnya, Saat seseorang mengunggah pendapat politik yang berbeda, daripada langsung berkomentar tajam, kita bisa mulai dengan,Â
"Menarik ya sudut pandang kamu, boleh cerita lebih dalam?"
Saat rekan kerja membuat kesalahan, alih-alih berkata,Â