Dari profilnya, Gusti lebih dikenal sebagai sosok akademis dan analis, bukan pemain drama di media sosial. Namun, perseteruannya dengan Ferry membuat namanya tiba-tiba viral di ranah digital.
Awal Konflik, Video TNI dan Tuduhan Manipulasi
Benih perseteruan ini muncul ketika terjadi insiden penangkapan anggota TNI oleh Brimob dalam sebuah aksi demonstrasi di Palembang. Video terkait peristiwa itu sempat viral, dan Ferry dituding telah memanipulasi narasi di dalamnya.
Menurut Gusti Ayu Dewi, narasi yang dibawa Ferry dianggap provokatif dan bisa memicu keresahan masyarakat, khususnya terhadap institusi TNI. Ia pun menyuarakan kritiknya secara terbuka, meminta Ferry melakukan klarifikasi.
Namun, Ferry merasa tuduhan itu tidak adil. Baginya, apa yang ia lakukan hanyalah menyampaikan informasi. Merasa nama baiknya dicemarkan, ia pun melawan balik. Dari sinilah konflik keduanya makin memanas.
WAG Bocor dan Foto Pistol, Titik Panas Perseteruan
Konflik yang tadinya "hanya" soal video, berubah drastis ketika Ferry memutuskan membuka isi WhatsApp Grup (WAG) yang diduga melibatkan Gusti Ayu Dewi bersama sejumlah "orang besar", pejabat hingga komisaris.
Di dalam percakapan grup itu, menurut Ferry, ada diskusi yang membahas dirinya secara khusus. Bahkan, muncul tangkapan layar berisi foto pistol.
Salah satu anggota grup menulis komentar ringan soal pistol itu,
"Gede bingitz, kalau saya sukanya yang kecil2 muat di kantong."
Ada juga yang menimpali dengan nada bercanda,
"Biar dikira lighter sama orang."
Namun, bagi publik, ini bukan lelucon. Apalagi ketika Ferry meminta aparat memeriksa apakah senjata itu asli atau tidak. Ia bahkan menyinggung langsung nama Gusti Ayu dan seorang anggota grup bernama Hairi, yang ia sebut-sebut sebagai "Dr. Strange" karena gaya komentarnya.