Kamu bangun, bikin kopi, buka HP, dan... lihat harga beras yang naik lagi di marketplace. Atau pas mampir ke warung langganan, ibu penjualnya bilang, "Mas, cabai rawit naik, jadi sambelnya nggak bisa banyak-banyak ya."
Sepele? Mungkin. Tapi hal-hal kecil kayak gitu sebenarnya cerminan dari kondisi ekonomi negara kita. Ekonomi bukan cuma soal angka defisit, APBN, atau grafik pertumbuhan. Ekonomi ya tentang isi dompet kita, harga cabe di pasar, sampai cicilan motor atau rumah.
Nah, di tengah segala keluhan itu, muncullah satu nama baru yang jadi sorotan, Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan (Menkeu) pengganti Sri Mulyani. Banyak yang penasaran, apa arah kebijakan ekonominya? Apa dia bisa bikin hidup kita lebih ringan, atau malah makin berat?
Menkeu Purbaya janji percepat pertumbuhan ekonomi dengan strategi seimbang: pembangunan cepat, keuangan sehat, dan dampak nyata bagi rakyat. - Tiyarman Gulo
Pergantian Menkeu, Dari Sri Mulyani ke Purbaya
Pergantian Menteri Keuangan ini cukup bikin publik heboh. Sri Mulyani, yang dikenal disiplin, keras soal anggaran, dan punya reputasi internasional, resmi digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
Di satu sisi, orang kaget dan bertanya-tanya, "Kenapa diganti?" Di sisi lain, muncul rasa penasaran, "Kalau orang baru, berarti ada arah baru juga, dong?"
Dan benar saja. Nggak lama setelah resmi dilantik, Purbaya langsung ikut rapat terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto dan beberapa menteri lainnya. Hasilnya? Dia menegaskan pemerintah lagi nyiapin langkah strategis untuk percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kalimat itu terdengar keren, tapi buat orang awam bisa jadi membingungkan. Apa sih maksudnya?
Siapa Sebenarnya Purbaya Yudhi Sadewa?
Sebelum bahas kebijakan, kita kenalan dulu. Purbaya ini bukan nama asing di dunia ekonomi Indonesia. Dia ekonom senior, pernah berkarier di Bank Danareksa, kemudian jadi Deputi Kepala Badan Kebijakan Fiskal, dan terakhir memimpin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dengan latar belakang itu, bisa dibilang dia bukan orang baru yang belajar dari nol. Dia paham bagaimana uang negara harus dijaga, gimana pasar bergerak, sampai risiko sistem keuangan.
Dalam salah satu pernyataannya, Purbaya sempat bilang, "Saya ekonom udah lama, jadi kira-kira ngerti lah gimana cara memperbaikinya. Dan kira-kira kelemahan yang terjadi sekarang apa."
Kalimat ini mungkin terdengar percaya diri, tapi juga jadi janji besar.