Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kisruh Revisi UU Hak Cipta

28 Agustus 2025   11:11 Diperbarui: 28 Agustus 2025   11:11 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak musisi merasa tidak pernah benar-benar tahu berapa besar royalti yang seharusnya mereka dapatkan. Ada yang lagunya diputar jutaan kali di kafe, radio, atau platform digital, tapi uang yang masuk tidak seberapa. Di sisi lain, lembaga pengelola royalti dianggap tidak transparan.

Di era digital, masalah ini semakin rumit. Lagu bisa dipakai di TikTok, diputar di YouTube, bahkan jadi backsound konten viral. Pertanyaannya, apakah penciptanya benar-benar dapat bagian yang adil?

Nah, UU Hak Cipta yang sedang direvisi inilah yang diharapkan bisa menjawab pertanyaan tersebut. Tapi tentu saja, revisi undang-undang bukan perkara mudah. Ada tarik ulur kepentingan antara musisi, pemerintah, platform digital, hingga lembaga kolektif.

Perspektif Ahmad Dhani

Bagi Dhani, perjuangan ini bukan sekadar hobi bicara. Ia merasa punya tanggung jawab moral sebagai musisi senior untuk menyuarakan keresahan rekan-rekannya. Dalam banyak kesempatan, Dhani menekankan bahwa musisi adalah "pekerja intelektual" yang karyanya harus dihargai.

Namun, tidak semua orang setuju dengan cara penyampaiannya. Ada yang menilai Dhani terlalu emosional, bahkan cenderung kasar. Di media sosial, komentar publik pun terbelah. Ada yang mendukung penuh keberaniannya, ada juga yang menganggapnya hanya mencari sensasi.

Meski begitu, satu hal yang tidak bisa dipungkiri. Kehadiran Dhani membuat isu ini jadi sorotan nasional. Kalau saja rapat itu berjalan datar tanpa kontroversi, mungkin publik tidak terlalu peduli dengan revisi UU Hak Cipta.

Respons DPR dan Publik

DPR sendiri berada di posisi sulit. Di satu sisi, mereka butuh masukan dari praktisi musik seperti Dhani. Tapi di sisi lain, mereka juga harus menjaga wibawa rapat. Itulah mengapa teguran keras pun dijatuhkan.

Publik bereaksi beragam. Banyak musisi muda yang mendukung Dhani, karena merasa suara mereka akhirnya terdengar. Tapi ada juga kalangan yang menilai sikap Dhani tidak mencerminkan etika forum.

Media pun ikut membingkai peristiwa ini dengan beragam sudut pandang. Ada yang menyorot keberaniannya, ada yang menyorot emosinya.

Dampak dan Implikasi

Apapun pro-kontranya, kisruh ini punya dampak besar. Pertama, isu revisi UU Hak Cipta jadi lebih dikenal publik. Kedua, musisi dan pencipta lagu jadi punya momentum untuk mendorong perubahan regulasi.

Kalau revisi ini benar-benar berpihak pada musisi, maka ke depan pencipta lagu bisa lebih sejahtera. Bayangkan, lagu yang kita dengarkan setiap hari di Spotify atau YouTube benar-benar memberi penghasilan layak bagi penciptanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun