Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kisah Nyata Gadepreneur: Dari Omzet Stagnan Jadi Kebanggaan Komplek

29 Juni 2025   05:00 Diperbarui: 28 Juni 2025   14:12 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, 'sihir' terbesarnya terjadi saat jam istirahat. Ia berkenalan dengan Pak Budi, perajin tas kulit yang punya masalah serupa dengannya. Ia juga bertemu Mba Ayu, penjual kopi literan yang bingung soal perizinan. Mereka bertukar nomor, membuat grup WhatsApp "Alumni Gadepreneur Batch 7".

Grup itu menjadi penyelamatnya. Saat ia bingung mencari supplier kemasan yang bagus, Pak Budi langsung memberinya kontak. Saat ia ragu soal desain stiker, Mba Ayu dan anggota lain memberikan masukan. Rasa sepi itu menguap, digantikan oleh kehangatan sebuah komunitas.

Singkat cerita, lahirlah "Rendang Nenek Sarah" dengan kemasan vakum modern dan stiker desain profesional. Foto-fotonya di Instagram kini jauh lebih menggoda. Berkat pendampingan, ia berani mendaftarkan usahanya ke marketplace. Puncaknya, ia terpilih menjadi salah satu UMKM binaan untuk mengisi stand di sebuah pameran besar yang difasilitasi Pegadaian.

Hari ini, omzetnya naik lima kali lipat. Ia bahkan sudah bisa mengajak satu tetangganya untuk membantu proses pengemasan. Dari dapur sempit di rumahnya, Ibu Sarah kini menjadi primadona lokal, sebuah bukti nyata bahwa ilmu dan komunitas adalah tuas pengungkit paling kuat.

Ada 'Markas Besar' Bernama GadePreneur Space

Kisah Ibu Sarah tidak akan lengkap tanpa menyebut 'markas besar' para pejuang UMKM ini, GadePreneur Space. Ini bukan kantor Pegadaian. Bayangkan ini sebagai sebuah co-working space yang didedikasikan sepenuhnya untuk UMKM.

Di sini, para alumni dan anggota komunitas bisa datang untuk sekadar bekerja, bertemu dengan mentor, berkolaborasi dengan sesama anggota, atau bahkan menggunakan studio mini yang disediakan untuk memotret produk mereka. Ini adalah ruang fisik yang mewujudkan semangat kolaborasi yang diajarkan di dalam kelas. Tempat di mana ide-ide baru lahir dari obrolan santai sambil menyeruput kopi.

Misi Mulia di Balik Semua Ini

Kisah Ibu Sarah dan ribuan UMKM lainnya adalah detak jantung dari misi besar Pegadaian. Program Gadepreneur bukanlah sekadar program CSR untuk 'gugur kewajiban'. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun pilar-pilar ekonomi bangsa dari akarnya.

Dengan memberdayakan UMKM, Pegadaian sedang membangun kemandirian. Dengan merangkul kelompok rentan, mereka sedang menenun jaring pengaman sosial yang lebih kuat. Setiap UMKM yang berhasil 'naik kelas' berarti terciptanya lapangan kerja baru, bergeraknya roda ekonomi lokal, dan lahirnya inspirasi baru bagi lingkungan sekitarnya.

Sekarang, Giliran Ceritamu

Kembali ke kamu yang mungkin sedang membaca ini di tengah keheningan malam, ditemani tumpukan stok dan sejuta pertanyaan di kepala. Kisah Ibu Sarah bukanlah dongeng. Itu adalah sebuah kemungkinan.

Perjuanganmu itu nyata. Kelelahanmu itu valid. Tapi ketahuilah, kamu tidak harus menanggungnya sendirian. Bantuan itu ada, komunitas itu nyata, dan jalan untuk tumbuh tangguh itu terbentang di depanmu.

Pegadaian, lewat Gadepreneur, telah menyalakan ribuan lilin di tengah kegelapan. Mereka telah memberikan peta kepada mereka yang tersesat dalam kabut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun