Mau mulai dari mana? Dari paham ke mana uangmu pergi.
Gunakan sistem pengelolaan sederhana, 50-30-20 Rule.
- 50% untuk kebutuhan pokok.
- 30% untuk gaya hidup.
- 20% untuk tabungan dan investasi.
Buat anggaran bulanan, dan patuhi! Kurangi beli hal yang sebenarnya "nggak perlu tapi pengin."
2. Komunikasi Finansial dengan Keluarga
Jangan biarkan kamu sendirian menanggung semua beban.
- Ajak orangtua ikut diskusi keuangan, ajarkan soal BPJS, manfaat asuransi, dan realistis soal pengeluaran.
- Libatkan pasangan dan anak dalam diskusi keuangan rumah tangga.
- Jangan merasa berdosa untuk bilang "tidak" ketika pengeluaran melebihi kemampuan.
3. Ajari Anak tentang Uang Sejak Dini
Generasi Sandwich adalah hasil dari siklus yang tidak diputus. Yuk, ubah itu.
- Ajarkan anak menabung sejak kecil.
- Biasakan mereka menghargai kerja keras dan uang.
- Tanamkan bahwa kemandirian finansial adalah tanggung jawab pribadi, bukan beban yang diwariskan.
4. Mulai Investasi Sekecil Apa Pun
Kamu nggak harus jadi investor handal. Yang penting mulai!
Pilihan investasi jangka panjang,
- Reksadana, cocok buat pemula.
- Emas, stabil di tengah inflasi.
- Saham, untuk yang mau belajar lebih dalam.
- Properti, jika sudah punya dana lebih.
- DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan), program pensiun mandiri.
Mulai dari Rp100.000 sebulan pun bisa!
5. Berani Menolak Jika Harus
Kadang, bagian paling sulit adalah bilang "tidak" pada orang-orang yang kita cintai.
Tapi, kamu tidak bisa memberi dari gelas kosong. Jika kamu terus mengorbankan dirimu sendiri, ujungnya kamu burnout, dan semua orang malah rugi.
Berbakti bukan berarti kehilangan identitas dan masa depanmu.