Mohon tunggu...
Tivana Fachrian
Tivana Fachrian Mohon Tunggu... Seniman - Coupleblogger

We wilt have poetry in our life. And adventure. And love. Love above all!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanggapi Pro dan Kontra Pernyataan Jerinx "SID" Mengenai Pandemi Covid-19

13 Mei 2020   15:17 Diperbarui: 13 Mei 2020   18:43 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernyataan-pernyataan tersebut diwarnai komentar berbeda-beda. Terdapat komentar yang menentang terutama mengenai pendapat bahwa pembatasan sosial tak diperlukan serta ajakan kembali pada hidup normal. 

Jika ditinjau dari sisi Sang Bicara, Beliau memang seseorang yang sangat mempedulikan sesamanya terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. 

Seperti kita ketahui, Beliau sempat menjadi garda dalam penentangan proyek reklamasi Teluk Benoa dalam niat memperjuangkan masyarakat Bali juga sebelumnya. 

Beliau menyatakan pembatasan sosial tersebut tidak diperlukan sebab pembatasan ini telah menyebabkan melemahnya kondisi ekonomi. Tentunya berimbas pada kehidupan masyarakat utamanya dari golongan lower-class. 

Ketika Beliau melakukan video conference dengan Aiman Witjaksono di KompasTV beberapa waktu lalu pun Beliau menyatakan bahwa semestinya setiap daerah pembatasannya tidak disamaratakan "Bali bukan Jakarta, Jakarta bukan Bali" begitulah kira-kira.

Tapi, jika menuai banyak protes pun bukan pula tanpa sebab. Kebanyakan komentar negatif yang menghujan jatuh dengan nada pembelaan terhadap tenaga medis yang mana telah begitu banyak korban berjatuhan serta kewalahannya mereka yang di garda terdepan seiring membuncahnya angka korban. 

Pernyataan bahwa virus tersebut tidak seberbahaya yang marak di media mungkin "terlalu menyakitkan" jika didengar oleh mereka yang telah merasakan kehilangan orang tercinta, walaupun memanglah dari pernyataan para dokter seperti dikutip dari boston25news.com menyatakan bahwa orang yang sehat berpeluang 98% kesembuhan sedang yang pernah mengalami sakit (ringan) berpeluang 80% artinya virus covid-19 ini membahayakan dan beresiko tinggi bagi orang-orang dengan kriteria tertentu.

Kecewanya selama ini media massa justru lebih kerap memberitakan banyak berita negatif dibandingkan memberitakan berita yang sebaliknya. Padahal, ketakutan dan kepanikan sendiri merupakan musuh dari sistem imun. 

Sementara sistem imun merupakan hal utama yang dapat menjadi penentu kesembuhan. Di antara pernyataan-pernyataan Beliau, terlepas dari posisi saya yang tidak bermaksud menyudutkan maupun membela, saya pribadi meng-aamiin-i serta menggarisbawahi satu hal ini.

Beberapa waktu lalu pun saya sempat dibuat prihatin ketika mendengar kabar dari salah satu rekan saya yang menyatakan bahwa salah satu kediaman dari pasien positif covid-19 di kota Jember ramai dikunjungi oleh rekan-rekan media.

Hal ini tentu kurang tepat dimana semestinya identitas dirahasiakan demi menjaga kondisi psikis, alih-alih diberitakan jika tujuannya adalah untuk kepentingan pribadi maupun pekerjaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun