Mohon tunggu...
titi zubir
titi zubir Mohon Tunggu... -

Saya seorang penulis amatir yang senang berkomentar tentang apa saja. Sedikit gaptek, maka itu tidak punya blog, tetapi ingin tahu lebih banyak tentang makhluk bernama "teknologi". Penggila buku, dan menganggap hadiah paling indah adalah voucher belanja buku sepuasnya. I'm simple, love music, especially jazz, country, lagu-lagu lama dan... keroncong.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memori di Atas Punggung Camar

6 Januari 2011   11:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:54 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di atas punggungnya aku bertanya pada camar
Wahai, siapakah yang meletakkan mistar
Segaris lurus ke arah mentari terbit bersinar?
Dihamparkan pula sebagai pemikat
Hijau muda berpematang cokelat penyekat
Ditingkahi gerumbul-gerumbul tinggi hijau pekat
Membukit, lalu melandai
Menuju bibir pucat pasir pantai
Sementara dari sisi selatan mistar
Buih-buih putih berkejaran tak sabar
Meninggalkan laut biru yang tampak datar
Untuk mengecup bibir pantai
Dan mengecap kebebasan?

Tak seharusnya engkau bertanya, jawab camar
Karena yang meletakkan mistar antara bukit dan pantai
Dan membuatkanku sayap untuk terbang tinggi melandai
Adalah Dia yang memberimu akal budi dan nurani
Untuk mencari dan menimbang sendiri
Pertanyaan mana
Yang harus kaucari jawabannya
Sebab, kadangkala,
Pertanyaan itulah yang sejatinya lebih bermakna

Yogyakarta, 5 Januari 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun