Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Atas Sajadah Ramadan

13 Maret 2024   18:16 Diperbarui: 13 Maret 2024   18:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sepertiga malam terakhir Ramadan yang penuh berkah,
Aku berlutut di atas sajadah, mencari cinta-Mu.
Dalam keheningan malam yang sunyi,
Hatiku merintih merindukan belaian-Mu.

Di bawah langit yang bercahaya bintang,
Aku berdoa dengan suara hati yang hening.
Memohon ampunan-Mu, wahai Yang Maha Pemurah,
Dan meminta petunjuk-Mu dalam langkah hidupku.

Cintaku, cinta yang tak terukur,
Membakar hatiku dengan kehangatan-Mu.
Di setiap tarikan nafas dan helaan nafas,
Aku merasakan hadirnya kasih sayang-Mu.

Di dalam sajadahku, aku merenung,
Tentang keindahan hidup yang Kau anugerahkan.
Tentang berkah dan rahmat yang Kau limpahkan,
Di setiap detik yang Kau pinjamkan.

Cintaku, adalah cinta yang tak tergantikan,
Mengalir dalam setiap doa dan zikir yang kupanjatkan.
Dalam setiap langkah yang kulewati,
Aku merasa dekat dengan-Mu, ya Allah.

Baca juga: Ramadan

Di sepertiga malam terakhir Ramadan yang penuh berkah,
Aku merasakan kehadiran-Mu yang nyata.
Dalam keheningan malam yang sunyi,
Aku merasa dicintai oleh-Mu, Yang Maha Pemurah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun