"Apakah ini yang kau mau bayanganku?" bertanya ke bayangan.
Alfred yang sangat peka akan hal itu, mengeluarkan uang di sakunya dan membayar gitar itu untuk Gustav.
"Gitar itu, mungkin itulah yang ia inginkan selama ini" Ucap Alfred.
Gustav langsung berpelukan dengan Alfred dan segera mengambil gitar itu. Tangannya sangat pas untuk dipakainya tetapi jarinya sangat kaku, ia dulu pernah memainkan gitar selama masa kuliahnya, tapi hanya untuk sekedar keren-kerenan dan menarik perhatian pacarnya, mantan istrinya.
Alfred tak hanya senang, ia bahkan sangat bisa merasakan apa yang sedang Gustav rasa. Dari sekian gelandangan yang coba ia bantu, hanya Gustav lah yang memiliki jawaban yang paling jujur. Ia tak pernah dari masalahnya.
Gustav mengucapkan terimakasih kepada Alfred dan mereka pulang kearah yang berlawanan. Keesokan harinya, Alfred masih penasaran apa yang terjadi dengan Gustav. Ia langsung menuju tempat Gustav untuk melihatnya.
Sebelum ia hampir sampai ke tempat Gustav, ia mendengar nyanyian dan genjrengan gitar yang sangat indah. Ia langsung berlari dan melihat orang-orang berkerumun mengelilingi tempat itu. Gustav bernyanyi dengan sangat indah.
Alfred sadar bahwa bayangan yang selama ini Gustav cari adalah hidupnya yang telah lama hilang. Sekarang Gustav telah hidup, tak sendirian. Melainkan bersama bayangannya yang telah menjelma.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI