Mohon tunggu...
Tugas harian
Tugas harian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tersenyumlah yang lebar hingga merobek pipimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Dongeng Dini

27 Februari 2022   14:05 Diperbarui: 27 Februari 2022   14:11 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dini, mungkin adalah perempuan paling jatuh cinta, sehingga ia begitu tergila-gila dengan Tuan Besok. Sebagai contoh, ia rela membuat semua pekerjaannya menumpuk demi bertemu dengan Tuan Besok. Tetapi takdir kejam kepada Dini. Bagaikan lautan dan luar angkasa, pertemuan mereka tak pernah terjadi.

Hingga akhirnya mereka bertemu, tepat tengah malam, di waktu Cinderella meninggalkan sepatu kacanya di ruang dansa. Berbeda kasus, Dini tidak kehabisan mantra layaknya Cinderella, namun entah dikutuk ibu tiri siapa, Dini selalu lupa ingatan tentang Tuan Besok.

Hingga waktu menunjukkan ia kesiangan, Dini akhirnya sadar bahwa seharusnya pada larut malam itu, ia bertemu dengan Tuan Besok, namun ia lupa, dan seolah dikutuk dengan kesibukannya yang juga membuat pekerjaannya,
semakin menumpuk.

Pada akhirnya kisah cinta Dini adalah kisah yang absurd. Dini tak akan pernah bertemu Tuan Besok, dan kala mereka bertemu, ia akan lupa.

Sahabat dekat Dini, si perempuan centil bernama When, merasa geram melihat tingkah Dini. Ia memprotes tingkah Dini yang selalu saja mengejar Tuan Besok sedangkan itu mustahil.

When pun bertanya: "Bisakah Dini mencintai saja pria buruk rupa, yang dekil, yang kuno bernama Know, sedangkan Know tulus mencintai Dini?"

Tentu tidak. Dini yang kita kenal adalah Dini yang teguh, ulet dan penyabar. Hingga waktu menunjukkan usia yang terlambat. Kini Besok telah menikah dengan Nona Lusa, menjadi menantu dari Nyonya Nextyear.

Kini Know yang kesepian, mati bunuh diri. Dan Kini Dini pun, terpaksa menikah dengan seorang pria paling tragik, namun komedik, bernama Oke.

Dini. When. Besok, Lusa, Nextyear? Oke.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun