Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Haruskah Indonesia Tunduk dengan Hegemoni Tarif Trump?

16 Juli 2025   07:31 Diperbarui: 16 Juli 2025   15:27 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  unfair trade (dokpri)

(https://x.com/tempodotco/status/1943658996977819649)

(https://www.tempo.co/ekonomi/begini-neraca-perdagangan-indonesia-dengan-amerika-serikat-1925244)

Kritik utama adalah hilangnya kedaulatan ekonomi Indonesia. Dengan menerima kesepakatan ini, Indonesia kehilangan pendapatan dari tarif impor dan melemahkan posisinya dalam negosiasi perdagangan di masa depan. Ketergantungan pada pasar AS akan semakin mengikat Indonesia pada logika neoliberal yang tidak adil, di mana negara berkembang dipaksa membuka pasar tanpa imbalan setara.

Alternatif Solusi Strategis untuk Indonesia

Untuk menghadapi tekanan ini, Indonesia perlu mengadopsi strategi yang berfokus pada kedaulatan ekonomi:  

1. Diversifikasi Pasar Ekspor

Indonesia harus mempercepat ekspansi ke pasar non-tradisional seperti Afrika dan Asia Selatan untuk mengurangi ketergantungan pada AS. Perjanjian RCEP dapat dimanfaatkan untuk memperluas akses pasar.  

2. Protekionisme Selektif

Penerapan tarif atau kuota impor untuk melindungi industri strategis seperti tekstil dan agribisnis dapat menjaga daya saing lokal.  

3. Penguatan Diplomasi Ekonomi

Indonesia perlu membangun aliansi dengan negara-negara berkembang lain di forum multilateral seperti WTO untuk menekan AS demi perdagangan yang lebih adil.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun