Pada saat menjelang Pemilu Presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, saya dan teman saya pergi ke sebuah toko percetakan untuk mengurus suatu keperluan. Toko percetakan tersebut dekat dengan rumah saya, dan secara kebetulan kami bertemu dengan salah satu calon anggota DPR. Beliau mengajak kami berbincang-bincang. Beliau menanyakan kepada kami siapa yang akan kami pilih pada hari pemilu. Kami hanya tersenyum sopan tanpa memberikan jawaban. Tiba-tiba, beliau memberikan kami sejumlah uang sambil mengatakan bahwa uang itu untuk uang saku kami. Setelah memberi kami uang tersebut, beliau pergi meninggalkan kami. Kami masih sedikit bingung karena ini merupakan kali pertama kami menerima uang dari seorang calon anggota DPR menjelang pemilu. Sambil membahas uang itu, kami memperhatikan beliau yang ternyata juga menghampiri warga sekitar toko. Saya mendengar percakapan beliau dengan warga, menanyakan tentang kondisi keluarga, kebutuhan hidup, dan biaya sekolah anak-anak mereka. Saya juga melihat beliau memberikan amplop kepada warga, dan warga tersebut mengucapkan terima kasih. Menurut saya, praktik seperti "serangan fajar" atau pemberian sejumlah uang sebelum pemilu bukan sekadar tindakan kebaikan seorang calon pemimpin, tetapi juga merupakan salah satu strategi untuk mendapatkan suara.
Dengan pengalaman saya tersebut termasuk dalam klaim politik untuk memperoleh dukungan atau suara. Karena dengan  memberikan sejumlah uang kepada warga sebelum dilakukannya pemilu oleh calon DPR itu berusaha mendapatkan suara dan loyalitas masyarakat dengan sumber daya yang dimilikinya. Berkaitan dengan teori Charles Tilly dalam bukunya yang berjudul "From Mobilization to Revolution (1978)".  Charles Tilly menjelaskan bahwa para penguasa atau calon penguasa sering menggunakan sumber daya yang mereka miliki untuk mendapatkan dukungan politik dari masyarakat. Praktik ini termasuk dalam konsep klaim politik, di mana individu atau kelompok berusaha memperoleh dukungan, sumber daya, atau kekuasaan melalui berbagai strategi yang terkadang bersifat persuasif maupun strategis. Praktik "serangan fajar", di mana calon anggota DPR memberikan uang kepada warga sebelum pemilu, dapat dilihat sebagai calon tersebut berusaha memobilisasi dukungan dari masyarakat, yang merupakan inti dari klaim politik menurut Tilly.
Teori Klaim politik diciptakan oleh Charles Tilly, Ia merupakan tokoh Sosiolog, Sejarawan dan ahli politik yang berasal dari Amerika. Ia lahir pada 27 mei 1929, di Lombard, Illinois Amerika. Charles Tilly banyak dipengaruhi oleh tradisi sosiolog eropa terutama dalam pemikirannya mengenai negara, kekuasaan,dan konflik sosial. Max Weber dan Karl Marx merupakan salah satu tokoh yang mempengaruhi Tilly dalam melihat Mobilisasi Sosial dan klaim politik. Tilly memfokuskan penelitiannya pada mobilisasi sosial, revolusi, klaim politik, dan pembentukan negara. Bukunya yang terkenal, "From Mobilization to Revolution (1978)", menjadi rujukan penting dalam memahami bagaimana masyarakat menggunakan strategi politik dan sumber daya untuk menuntut perubahan atau mendapatkan dukungan dari penguasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI