PENDAHULUAN
Beragam jenis penyakit adalah masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia saat ini. Salah satu isu kesehatan yang menjadi perhatian saat ini adalah Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes Melitus (Susanti et al, 2023). Diabetes melitus menjadi isu kesehatan masyarakat yang umum dengan peningkatan yang terus-menerus baik di seluruh dunia, di negara maju maupun negara berkembang. Diabetes melitus adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, fungsi insulin, atau keduanya. Diabetes mellitus dapat menimbulkan masalah serius dan mengarah pada kondisi kronis yang berbahaya jika tidak ditangani, serta berkontribusi terhadap komplikasi jangka panjang pada kardiovaskular, ginjal, penyakit mata, dan komplikasi saraf. Diabetes mellitus juga terkait dengan peningkatan insiden penyakit makrovaskuler seperti stroke. Ini akan berdampak pada kualitas hidup para penderita (Maspupah et al., 2022).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Federasi Diabetes Internasional (IDF) memperkirakan adanya peningkatan jumlah pengidap Diabetes Melitus di Indonesia dari 9,1 juta pada 2014 menjadi 14,1 juta pada 2035. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi diabetes di Indonesia menurut diagnosa dokter pada usia ≥15 tahun mencapai 2%. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan prevalensi hasil Riskesdas tahun 2013 yang mencapai 1,5%. Pada tahun 2020, Indonesia diakui sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia, menduduki peringkat ke-7 (Kuna et al., 2022).
Pencegahan diabetes tidak bisa lagi hanya menitikberatkan pada aspek kuratif; pendekatan pencegahan primer (mencegah munculnya penyakit), sekunder (deteksi awal dan intervensi tepat waktu), dan tersier (mengelola komplikasi serta meningkatkan kualitas hidup) menjadi esensial untuk memutus rantai masalah ini. Ironisnya, berbagai faktor gaya hidup juga berpengaruh besar terhadap perkembangan DM tipe 2, seperti pola makan tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup yang tidak aktif. Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, hanya sekitar 40% warga Indonesia yang secara teratur berolahraga, dan asupan buah serta sayur masih di bawah angka yang dianjurkan (Kemenkes RI, 2023). Di sisi lain,kebiasaan merokok dan konsumsi minumanberalkohol masih tinggi, yang semakinmeningkatkan risiko penyakit tidak menular (Made et al., 2025).
Di sinilah pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), sebuah inisiatif nasional dari pemerintah Indonesia yang diperkenalkan pada tahun 2017 untuk menanamkan gaya hidup sehat. Pendekatan GERMAS adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat dan menghilangkan kebiasaan serta perilaku masyarakat yang tidak sehat. Ada 7 langkah penting dalam melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur, menghindari rokok, tidak mengonsumsi alkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, menjaga kebersihan lingkungan, serta menggunakan toilet yang layak (Kurniasih et al., 2024).
Peran perawat adalah memberikan pendidikan mengenai diabetes mellitus yang merupakan suatu proses pelatihan dan pendidikan tentang pengetahuan diabetes mellitus Dan keterampilan yang dapat mendukung perubahan perilaku yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesehatan optimal, penyesuaian psikologis, dan kualitas hidup yang lebih baik secara berkesinambungan. Perawat komunitas berfungsi sebagai penghubung penting yang mampu mengubah pilar-pilar germas menjadi tindakan nyata di tengah masyarakat. Esai ini akan membahas secara mendetail bagaimana penerapan GERMAS melalui intervensi keperawatan masyarakat dapat secara efektif meningkatkan perilaku hidup sehat individu dalam upaya pencegahan dan pengelolaan diabetes (Patandung et al., 2023).
PEMBAHASAN
Diabetes mellitus (DM) merupakan kondisi jangka panjang yang muncul ketika terdapat peningkatan kadar glukosa dalam darah karena tubuh tidak dapat memproduksi atau memanfaatkan hormon insulin dengan cukup efektif. DM tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling sering ditemui, mencakup sekitar 90% dari total kasus diabetes. Penyebab diabetes tipe 2 sangat berkaitan dengan faktor gaya hidup seperti obesitas dan kelebihan berat badan, kurangnya aktivitas fisik, tingginya konsumsi minuman manis, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol. Selain itu, faktor yang tidak bisa diubah seperti usia dan latar belakang keluarga. Jika tidak ditangani dengan baik, DM dapat menyebabkan komplikasi serius baik yang bersifat akut maupun kronis. Komplikasi akut mencakup hipoglikemia, diabetes ketoasidosis, dan hiperglikemia hiperosmolar nonketotik (HHNK) (Pangestika et al., 2022).
Oleh karna itu , usaha pencegahan dan pengendalian penyakit DM tidak bisa lagi hanya berpusat pada aspek penyembuhan. Pilar krusial dalam usaha pencegahan dan pengendalian adalah memberikan edukasi tentang pola makan yang sehat, melakukan olahraga secara rutin, dan memberikan rekomendasi untuk menurunkan berat badan bagi individu yang mengalami overweight dan obesitas. Mengatasi faktor risiko yang bisa diubah adalah kunci untuk mencegah DM tipe 2. Program pendidikan ini bertujuan untuk mengurangi angka diabetes mellitus serta membantu masyarakat dalam mengenal dan mencegah diabetes mellitus. Pilar-pilar ini merupakan dasar utama bagi intervensi yang didasarkan pada GERMAS dalam menciptakan perubahan perilaku yang efisien (Soewito et al., 2024).
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah suatu tindakan terencana dan sistematis yang dilakukan secara kolektif oleh semua elemen bangsa dengan kesadaran, tekad, dan kemampuan untuk berperilaku sehat demi meningkatkan kualitas hidup. GERMAS adalah gerakan nasional yang digagas oleh Presiden RI yang menekankan pada usaha promotif dan preventif, tanpa mengabaikan usaha kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan semua elemen bangsa dalam menyebarluaskan paradigma sehat. Dalam melaksanakan promosi GERMAS, terdapat 7 langkah penting yang merupakan komponen utama dalam pembiasaan pola hidup sehat di masyarakat untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang berisiko dialami oleh masyarakat Indonesia. Tujuh langkah GERMAS berikut ini bisa menjadi pedoman untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat (Sholihah et al., 2022) :
1. Melakukan AktivitasÂ