JEMBER -- Untuk mencetak generasi yang berprestasi dan berdaya saing, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Posko 138 menggelar edukasi pencegahan pernikahan dini bagi siswa kelas IX SMP Islam Miftahul Ulum, Desa Manggisan. Mengusung tema "Misi Merancang Masa Depan", acara yang berlangsung pada Kamis (7/8/2025) ini merupakan kolaborasi dengan Balai KB Kecamatan Tanggul.
Kegiatan ini diikuti oleh 22 siswa dan dibuka langsung oleh Kepala Sekolah, Bapak Holili. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pernikahan dini masih menjadi tantangan serius yang berisiko tinggi terhadap kesehatan, pendidikan, dan masa depan remaja.
"Masa depan itu dirancang, bukan diburu-buru. Anak-anak kita perlu dibekali pengetahuan agar bisa menentukan pilihan hidup dengan bijak," ujar Holili.
Didampingi oleh penyuluh dari Balai KB Tanggul, tim KKN 138 memaparkan berbagai dampak negatif pernikahan dini, mulai dari risiko putus sekolah, masalah kesehatan reproduksi, hingga tantangan ekonomi. Materi disampaikan secara interaktif melalui diskusi, pemutaran video, dan sesi tanya jawab yang aktif.
Salah satu sesi yang paling menarik adalah pengisian "Peta Misi 5 Tahun".
Peta Misi ini adalah sebuah lembar kerja kreatif di mana setiap siswa diminta untuk menuliskan dan menggambarkan cita-cita mereka, target pendidikan (lulus SMP, masuk SMA/SMK favorit, hingga rencana kuliah), serta langkah-langkah konkret untuk mencapainya dalam lima tahun ke depan. Tujuannya adalah memberikan visualisasi yang jelas bagi siswa tentang masa depan yang ingin mereka raih.
Dua siswa, Zara dan Hamzah, mengaku mendapatkan wawasan baru dari kegiatan ini.
"Saya jadi paham kalau menikah itu bukan hanya soal cinta, tapi juga kesiapan mental, pendidikan, dan tanggung jawab. Saya ingin fokus belajar dulu untuk mencapai apa yang saya tulis di Peta Misi," tutur Zara.
Melalui kegiatan ini, KKN Kolaboratif 138 berharap dapat menginisiasi program sekolah ramah anak yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter dan perencanaan masa depan siswa.
"Mencegah pernikahan dini berarti memberi ruang bagi anak-anak untuk meraih mimpi mereka," pungkas salah satu anggota tim KKN 138.