Mohon tunggu...
Mutiara Fauziah Nur Awaliah
Mutiara Fauziah Nur Awaliah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ghosting via Dating Apps, Kok Bisa?

1 Juli 2021   14:17 Diperbarui: 2 Juli 2021   18:57 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Teori penetrasi sosial bukanlah seperangkat aturan tentang bagaimana hubungan seharusnya berkembang, kok. Sebaliknya, teori ini membantu kita untuk menggambarkan, memprediksi, dan menjelaskan bagaimana suatu hubungan dapat berproses, terbentuk, bertahan lama, hingga akhirnya berakhir. Maka dari itu, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, segala bentuk relasi interpersonal yang berakhir karena ghosting dapat terjadi dalam suatu hubungan. Kehadiran dating apps membuat fenomena ini semakin mudah ditemukan. Meskipun menyediakan sedemikian rupa fitur untuk membantu para penggunanya berinteraksi dengan orang sesuai selera mereka, fitur-fitur tersebut tidak menampakan persona asli seseorang. Hal ini dapat menyebabkan ghosting semakin meningkat karena orang berpikir bahwa hubungan yang sedang mereka bangun tidak menguntungkan dan berakhir pada kurangnya rasa percaya terhadap pasangannya sehingga membuat proses komunikasi mereka tidak berlanjut ke tahap self disclosure atau pengungkapan diri. 

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa meskipun ghosting terlihat terjadi secara tiba-tiba dan tak beralasan, namun dibalik semua itu terdapat penjelasan ilmiah tentang mengapa fenomena ini dapat terjadi. Apa pun alasannya, ghosting tidak dapat kita jadikan pembenaran dalam pemutusan hubungan karena dapat menyebabkan dampak psikologis bagi mereka yang mengalaminya. 

sumber :

LeFebvre, L. E., Allen, M., Rasner, R. D., Garstad, S., Wilms, A., & Parrish, C. (2019). Ghosting in emerging adults' romantic relationships: The digital dissolution disappearance strategy. Imagination, Cognition and Personality, 39(2), 125-150.

Manning, J. (2019). Thinking about interpersonal relationships and social penetration theory: Is it the same for lesbian, gay, or bisexual people. Casing communication theory, 293-303.

Navarro, R., Larraaga, E., Yubero, S., & Vllora, B. (2020). Psychological correlates of ghosting and breadcrumbing experiences: A preliminary study among adults. International journal of environmental research and public health, 17(3), 1116.

Kadarsih, R. (2009). Teori penetrasi sosial dan hubungan interpersonal. Jurnal Dakwah, 10(1), 53-66.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/02/24/tinder-aplikasi-kencan-daring-paling-banyak-digunakan-di-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun