Mohon tunggu...
Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mari Sepakat, Tidak Ada Kamus Darurat Regenerasi Petani di Negeri Agraris!

27 April 2019   20:51 Diperbarui: 29 April 2019   12:17 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : instagram @kementerianpertanian

Prinsipku, lebih baik saya langsung pindah daripada berlama-lama menjalaninya. Kemudian, saya pun memutuskan untuk ikut tes UMPTN. Itulah akhir kisahku mengikuti kuliah di jurusan pertanian.

Berbeda dengan teman-temanku. Ada banyak yang sangat menikmati kuliah di jurusan pertanian. Saya kagum melihat perjuangan mereka. Mereka begitu antusias mengikuti perkuliahan dan mengerjakan setiap tugas praktikum semester demi semester.

Disamping karena kecintaan terhadap jurusan pertanian, ternyata mereka berasal dari keluarga yang memang sudah turun temurun menjalankan tradisi bertani. Bahkan diantara mereka ada yang berkuliah di jurusan pertanian karena memang ingin mendukung usaha orangtuanya setelah menyelesaikan pendidikan.

Wajar saja kalau mereka memiliki dasar kecintaan yang kuat serta lebih mudah beradaptasi dengan jurusan pertanian dibandingkan dengan diriku yang tidak ada latar belakang petani.

Tapi sayangnya, sebagian yang sudah terlanjur menyatakan jatuh cinta dengan jurusan pertanian, ternyata komitmen mereka lambat laun pudar juga, hanya bertahan 4 atau 5 tahun atau ketika kuliah saja.

Diantara teman-temanku, tidak sedikit yang kemudian mengubur impiannya, yang sudah lama dipupuk. mereka lupa kalau ingin menjadi seorang yang sukses di dunia pertanian.

Setelah menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar sarjana pertanian (S.P.), ternyata pada akhirnya mereka justru memilih berkarir di luar jalur pertanian. Ada yang bekerja di bank, marketing, broker, dan lain sebagainya. Sebagian tergiur karena pekerjaan di luar jalur pertanian ada yang lebih "menjanjikan".

 Walau memang tetap ada juga yang bertahan pada jalur tersebut.

Memilih keluar dari jalur pertanian, memang sah-sah saja, tidak ada yang salah. Semuanya adalah pilihan setiap orang.

Pertanyaannya, apa kira-kira yang bakalan terjadi seandainya banyak sarjana pertanian yang pada akhirnya meninggalkan jalur pertanian dan bekerja di jalur non pertanian? Singkatnya, pertanian kita tentu tidak akan pernah maju.

Siapa yang akan membuat terobosan-terobosan baru terhadap kemajuan pertanian? Tentu mereka yang berkecimpung di sana dan yang pernah mendalami ilmu pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun