Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kehidupan SBY yang Terbolak-balik!

22 Februari 2016   17:10 Diperbarui: 27 Desember 2016   19:11 25842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terakhir, SBY mengundang netizen kopi darat mau menampung aspirasi dari bawah...

Lah... selama 10 tahun ngapain? Lalu jika sudah ditampung aspirasi netizen, apakah dia punya kuasa lagi untuk mengeksekusi? Ini kan hanya mimpi dan bersandiwara.

Perilaku ini adalah sebuah fenomena.

Saat anda sebagai Presiden, tetapi anda tidak melakukan pekerjaan sebagai Presiden, yang ada ngartissss... Saat anda sudah tidak lagi sebagai Presiden, kok malah bertindak sebagai seorang Presiden? Terbalik terus kehidupan anda.

Oleh sebab itu, perilaku yang fenomenal ini menggambarkan kepada kita antara lain:

Pertama, SBY bukanlah pemimpin yang fokus pada tugas dan tanggung jawab yang sedang diemban. Akibatnya hasil kerjanya tidak produktif, menjadi pahamlah kita, mengapa tidak ada pembangunan insfrastuktur. Menjadi pahamlah kita, mengapa hasil karyanya mengeluarkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) setiap tahun, karena ingin mengentertaint saja pikirannya... ngartisss...

Menjadi pahamlah kita, mengapa anak buahnya di partai pada banyak terjerat kasus korupsi, gegara gak ada pengawasan, sibuk ngartisss...

Menjadi pahamlah kita mengapa tumbuh subur para makelar proyek, sebab segala rupa di entertaint, sebab yang penting semua happyyyyy...

Menjadi sadarlah kita, mengapa tidak ada jejak pembangunan yang utuh selama 10 tahun ini.

Kedua, Dari perilaku ini jelas-jelas SBY menggambarkan kedudukannya sebagai Presiden saat itu lebih diutamakan untuk kepentingannya sendiri, terkonfirmasi misalnya dari massifnya dia mengeluarkan album...apa manfaatnya untuk rakyat? Selain hanya untuk kesenangannya sendiri? (Dipuja dan diagung-agungkan bawahan?...

Jangan-jangan anak buah terpaksa membeli dan memasarkannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun