Mohon tunggu...
Alrid Ramadhan
Alrid Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030071 UIN Sunan kalijaga

gabut

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyikap Tabir Narsistik: Kehidupan di Balik Kepribadian yang Terobsesi Diri

22 Maret 2024   09:41 Diperbarui: 22 Maret 2024   09:46 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: mindset.viva.co.id

Karakteristik narsistik telah menjadi topik yang semakin sering dibahas dalam psikologi dan kesehatan mental. Istilah "narsistik" sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki kecenderungan berlebihan untuk memperhatikan diri sendiri, mengagungkan diri sendiri, dan kurang memperhatikan perasaan dan kebutuhan orang lain.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi ciri-ciri narsistik dan dampaknya dalam kehidupan individu yang mengalaminya, serta bagaimana kita dapat memahami dan menghadapinya.

Apa itu Narsistik?

Narsistik adalah istilah yang berasal dari mitologi Yunani, istilah "narsistik" berasal dari kisah Narcissus, seorang pemuda tampan yang terobsesi dengan kecantikan dan keindahannya sendiri.

Menurut mitos, Narcissus jatuh cinta pada bayangannya sendiri yang terlihat di permukaan air dan tidak bisa melepaskan pandangannya. Dia menjadi terpaku pada dirinya sendiri dan tidak peduli dengan orang lain.

Konsep narsistik juga telah ditemukan dalam teori psikoanalisis oleh Sigmund Freud. Freud menggambarkan narsisme sebagai tahap perkembangan yang normal pada masa kanak-kanak, di mana individu fokus pada kebutuhan dan kepuasan diri sendiri. Namun, jika narsisme tidak berkembang secara sehat, itu dapat menjadi gangguan kepribadian yang serius.

Istilah "narsistik" juga digunakan dalam bidang psikologi modern untuk menggambarkan gangguan kepribadian narsistik, di mana seseorang memiliki kecenderungan yang berlebihan untuk memuja diri sendiri, merasa lebih unggul daripada orang lain, dan kurang empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.

Seiring dengan perkembangan sosial dan teknologi, istilah narsistik juga digunakan dalam konteks media sosial, di mana seseorang dapat memperlihatkan sikap narsistik dengan memposting foto-foto diri sendiri yang berlebihan atau mencari pengakuan dan pujian dari orang lain.

sumber gambar: sariasih.com
sumber gambar: sariasih.com
Ciri-ciri Narsistik

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang umumnya terkait dengan orang yang memiliki sifat narsistik:

1. Keinginan kuat untuk dipuja dan diakui: Orang narsistik cenderung memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk mendapatkan pengakuan, pujian, dan perhatian dari orang lain. Mereka ingin menjadi pusat perhatian dan merasa lebih unggul daripada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun