Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu saja ada satu cara yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan berbagi

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Cahaya Ramadan: Mencari Makna Kehidupan dalam Kehendak Allah

15 Maret 2024   20:17 Diperbarui: 15 Maret 2024   20:19 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan, momen tepat untuk merenung: apa tujuan akhir kehidupan ? | Image: ideogram

Bulan Ramadan itu menyejukkan. Bulan dimana ada banyak waktu terbaik bagi kita untuk merenung. Ini adalah momen yang paling suci, di mana kita dipanggil dari langit untuk mengevaluasi jalan hidup yang telah kita pilih. Di antara kegaduhan dunia yang terus berputar dan kesibukan yang menghimpit, Ramadan hadir sebagai oase ketenangan. Di momen yang tepat ini, kita dapat menyingkirkan keinginan duniawi yang melalaikan. Ini adalah panggilan kepada hati, sebuah undangan untuk menyapa hati dan menimbang rasa, bahwa segala sesuatu akan kembali kepada Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa.

"Sesungguhnya, kepada Tuhanmu kesudahannya segala sesuatu" (QS. An Najm 53:42)

Dalam cinta yang mendalam kepada-Nya, kita menemukan makna sejati dari segala keinginan yang memenuhi hati. Ramadan adalah saat yang tepat untuk menyadari bahwa apa pun yang kita kejar dalam hidup ini. Apakah itu sebuah posisi yang diimpikan, kebahagiaan dalam hubungan, atau kekayaan materi? Semuanya, haruslah diinginkan dengan niat yang tulus, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Dalam gemerlap ayat-ayat-Nya, Allah mengingatkan kita bahwa segala sesuatu akan kembali kepada-Nya. Sebuah pengingat yang menembus lubuk hati, bahwa kecintaan dan keinginan yang terjalin tanpa kehadiran-Nya, hanya akan menjadi azab bagi diri kita sendiri. Hanya dengan menjadikan-Nya sebagai pusat dari segala aspirasi, hanya dengan meraih keinginan demi ridha-Nya, kita akan menemukan kebahagiaan yang hakiki.

Ulama terkemuka memandang Ramadan bukanlah sekadar bulan puasa semata. Melainkan juga sebagai peluang untuk merefleksikan jalan hidup yang kita pilih. Di dalam keheningan hati yang tercipta dari penyesalan dan pengampunan, kita belajar bahwa hanya dengan mencintai sesuatu karena Allah, kehidupan kita akan bersemi dalam keberkahan yang abadi.

Dalam sinar rembulan Ramadan yang memancar penuh kasih, marilah kita merenung, memperbaiki niat, dan menjadikan setiap langkah hidup sebagai perjalanan menuju ridha-Nya. Dengan demikian, setiap detik yang kita jalani akan menjadi langkah menuju kebahagiaan hakiki, di dunia dan di akhirat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun