Mohon tunggu...
Theresia Martini
Theresia Martini Mohon Tunggu... Pencinta Keheningan

Menulis adalah tantangan jiwa, mengalahkan diri, sejauh kaki terus melangkah ke depan

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Vasektomi Bukan Akhir dari Kejantanan Pria, tetapi Permulaan Cinta yang Lebih Bertanggung Jawab

2 Mei 2025   16:10 Diperbarui: 4 Mei 2025   10:54 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika bukan karena ajakan Kompasiana untuk mengulik dengan tema vasektomi, mungkin saya juga tidak akan pernah ikut-ikutan membicarakan obrolan yang tak biasa ini. 

Mengapa? Dari sekian banyak kesempatan yang kami lewatkan bersama, saya dan beberapa teman baik laki-laki maupun perempuan, belum pernah tema vasektomi, kami angkat menjadi obrolan iseng kami.

Demikian pula ketika saya berduaan dengan suami, vasektomi atau metode kontrasepsi, hanya satu kali sempat kami singgung, yaitu ketika awal pernikahan. 

Kami berdua sepakat untuk tidak menggunakannya, karena ajaran iman kami kurang mendukung untuk, sehingga kami melakukannya secara alami saja. 

Namun hal itu bukan menjadi halangan dan alasan bagi saya untuk mengetahui lebih dalam lalu ikut serta untuk mendengarkan pengalaman para sahabat, yang ternyata cenderung menggunakan pil, suntik, pasang implan, hingga IUD, yang biasanya digunakan untuk perempuan saja.

Baca juga Perpisahan dan Wisuda Sekolah: Bukan Sekadar Gaun dan Panggung Mewah

Meski saya dan suami, tidak menggunakan metode kontrasepsi apa pun, setelah mendengarkan pengalaman para sahabat, sempat terbesit di pikiran saya: betapa ego rupanya kaum pria itu, mereka mau enak sendiri --- mengapa, istri yang selalu menjadi subyek pengguna kontrasepsi? Mengapa banyak suami bertindak demikian? Nggak masuk akal banget, jika para suami mau menang sendiri! --- demikian pertanyaan yang bertubi-tubi menyerang benak saya kala itu.

Namun seiring waktu berjalan, perlahan tapi pasti --- akhirnya saya menemukan jawab dari pengalaman yang dimiliki sahabat-sahabat saya (pria) waktu kuliah dahulu. Kami berjumpa, ketika ada pertemuan para guru di Jakarta, saya mendengarkan kisah dari dua sahabatku tentang vasektomi. 

Meski agak kaget, perasaan kagum dan terima kasih padanya, tiba-tiba hadir dalam hatiku, lalu saya simpan secara istimewa di laci jiwaku atas keputusannya, keberaniannya yang luar biasa itu.

Kini, meski tidak banyak hal yang saya paham tentang vasektomi, ternyata banyak sekali mitos, stigma, atau pun canda norak seputar "kejantanan" setelah melakukan vasektomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun