Peluru Kata
Ribuan peluru kata
kau muntahkan padaku
desingan granat caci maki
telah kau lemparkan begitu keji
mendera dan menyiksa
nyaris membuatku
tak bernyawa
tamparan penghinaan
sekali lagi kau layangkan
merobek-robek citra Ilahi
hingga taklagi bernadi
kernyit dahi keangkuhanmu
bagai tiara bersusun tiga
bagai pedang terhunus
siap menebas atma
hingga taklagi bernyawa
terkapar pasrah menerima
dipalang hina caci maki
dalam geram sederet gigi
puas tertawa terbahak
saksikan jasad nista terkapar
penuh dengan kenajisan
siapakah aku ini Tuhan?
Yang hanya layak dihinakan?
dihardik dan dicampakkan
apakah benar, kepalaku
sudah tak berotak?
seperti kata si tuan?
hingga layak sebagai bahan
HINAAN ...
CACIAN ...
MAKIAN ...
UMPATAN ...
Kuatkan Langkah kaki ini TUHAN, atas semua HINAAN, CACIAN, MAKIAN, UMPATAN, dari SI TUAN PESTA YANG MULIA
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!