Mohon tunggu...
Theresia Iin Assenheimer
Theresia Iin Assenheimer Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari dua putra

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Restaurant China Malaysia Frankfurt Enak dan Serasa di Indonesia

16 Januari 2023   02:02 Diperbarui: 16 Januari 2023   05:11 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidangan di restoran China Malaysia Frankfutrt. Foto Gray Tan

Restoran dan Imbiss di Frankfurt.

Masakan China  terkenal di seluruh dunia, juga di Jerman dan Frankfurt.  Makanan Chinapun sudah biasa disantap orang Jerman dan masyarakat yang tinggal di Jerman.

Menu populer yang di kenal orang Jeman bila ke restoran China, adalah Gebratene Nudel atau mie goreng, Gebratene Reis atau Nasi Goreng dan Peking Ente atau bebek  Peking.

Saat ini di Frankfurt dan sekitarnya tidak hanya restoran  China  tetapi Imbiss juga banyak ditemui. Imbiss yaitu mirip seperti warung makan, dengan tempat duduk sederhana atau kadang tidak ada tempat duduk sama sekali. Jadi pembeli membeli makanan dan di nikmati secara berdiri di tempat yang di sediakan atau dibawa pulang.

Pada  awalnya saya kecewa saat menikmati  mie goreng di China Imbiss atau di China  restoran di Jerman. Rasa mie goreng ini beda  jauh dengan mie goreng di restaurant China  di tanah air atau bahkan mie goreng dug, dug yang lewat di depan rumah setiap malam jauh lebih enak.

Mungkin saya terbiasa dengan mie goreng China Indonesia jadi sulit untuk menikmati mie goreng China  Jerman.

Sedangkan masakan-masakan China  lainnya juga dipaskan dengan selera Jerman. Misalnya orang Jerman makan daging filet dan tanpa tulang. Jadi di restoran dan China Imbiss pun hanya menyajikan daging, ayam, bebek dan ikan filet.

Sedangkan kita pengin makan masakan China, tidak hanya filet, misalnya bebek peking, lengkap dengan tulang- tulangnya, ikan tim  China  lengkap dengan  kepala dan ekornya.

Menemukan Restoran Cina Malaysia di Frankfurt.

Suatu saat seorang teman memberi tahu saya ada restoran  China  Malaysia di Frakfurt  dekat  Haupbahnhof  atau dekat Stasiun Pusat Frakfurt. Dia juga mengatakan ada dua macam kartu menu di restoran tersebut.
Daftar menu  pertama,  menu  masakan  China  yang sudah dipaskan dengan selera orang Jerman. Di mana hanya menyajikan makanan dengan daging dan ikan Filet atau tanpa tulang.

Daftar menu ke dua merupakan, menu masakan  China  Malaysia. Wah yang ini pas banget dengan selera lidah saya sebagai orang Indonesia.

Mencicipi masakan China Malaysia.
Oleh rekomendasi teman saya tersebut, di suatu akhir pekan saya bersama keluarga mencoba masakan  China  Malaysia yang berada di dekat statiun pusat Frankfurt.

Saat itu masih musim dingin. Udara di luar dingin menusuk tulang. Setelah memarkir mobil kami di tempat parkir di parkiran Haupbahnhof yang harga parkirannya tidak murah itu, kami berjalan ke arah restoran China  Malaysia di Mosel Strasse.

Di daerah Frankfurt Haupbahnhof Frankfurt terdapat banyak sekali restoran dan Imbiss dari berbagai negara, dari Iran, India, Israel, China , Thailand, Vietnam dan lain sebagainya.

Kami berjalan kaki sekitar 10 menit sambil melihat- lihat restoran- restoran maca negara tersebut dari luar.
Sampai di Mossel Strasse 25, di mana restoran Malaysia itu berada. Waduh dari luar tampak restoran itu sudah penuh. Beruntung kami sudah memesan tempat sejak hari sebelumnya. Meskipun demikian kami harus menunggu sebentar di depan pintu.

Karyawan restoran yang ramah dengan bahasa Jerman dan aksen  Chinanya  yang kental dengan ramah mempersilakan kami menunggu sebentar sambil menyodorkan daftar menu dan secangkir teh hangat.

Sambil menikmati  teh hangat saya melihat- lihat foto di dinding. Di sana terpampang foto  kru  restorant berfoto dengan pejabat kedutaan Malaysia. 

Kayawan restorant menunjukan daftar menu bersampul merah. Sekilas saya  melihat  daftar menu tersebut, daftar menu China - Jerman biasa, kemudian saya menanyakan  apakah  ada daftar  menu lain?

Dengan ramah karyawan restoran tersebut memberikan daftar menu lain bersampul hijau.
Baru mulai membuka menu, karyawan cantik dan ramah itu mempersilakan duduk, ada tempat kosong untuk kami.

Wah restoran ini penuh dan lumayan ribut, mirip di Asia. Dekorasinya, mobelnya khas  China   dan pengunjung restoran sebagian besar orang Asia.

Pelayan restoran langsung menerangkan, maaf  sulit mendapatkan tempat duduk bila sedang musim Pameran. Tamu- tamu yang datang sebagian besar orang- orang dari Cina dan Asia  yang sedang  mengikuti pameran di Frankfurt Messe atau Frankfurt Fair.

Setelah mendapatkan tempat duduk kami mulai membuka- buka daftar menu dengan sampul hijau yang berisi masakan- masakan Cina Original.

Karyawan yang ramah tersebut langsung menebak kesaya, dari Philipin? Tidak, dari Indonesia jawabku.

Oh karyawan itu langsung omong melayu. Wah senang sekali, akhirnya saya berbicara bahasa Indobnesia dan  karyawan  itu bicara melayu.

Karena saya kebingungan memilih makanan di daftar menu yang banyak itu. Akupun langsung bertanya, makanan apa andalan rumah makan ini.
Dia langsung menyebut masakan- masakan faforit pelangan dari Indonesia. Misalnya bebek panggang separuh atau utuh dipotong- potong kecil, lengkap dengan tulang, ayam kuluyuk, nasi goreng ikan asin, ca kangkung, cumi goreng bumbu merica , sapo tahu dan lain sebagainya.

Akhirnya kami memesan makanan yang disebut di atas dan sebagai makanan pembuka sup pangsit udang dan baso cumi- cumi buatan restoran tersebut.

Sebelumnya kami memesan teh melati atau Jasmin Tee. 

Makan dengan sumpit, sendok dan garpu.

Sebelum makanan kami datang , kami menerima mangkok- mangkok kecil dan sumpit. Wah aku langsung bilang saya tidak bisa makan pakai sumpit. Dengan tersenyum ramah karyawan restoran tersebut memberi saya dan suami piring, garpu dan sendok.

Sementara anak- anak tetap makan pakai sumpit dan mangkok kecil. Ya anak- anak biasa dan terbiasa pakai sumpit.

Anak- anak merasa sebagai anak Asia, mungkin menurut mereka, sebagai anak Asia ya harus bisa makan pakai sumpit.

Anak- anak sejak kecil, bila liburan di Indonesia dan makan  di restoran  Cina selalu ikut- ikutan bulik dan omnya, yaitu adik- adik saya yang mengajari mereka pakai sumpit.

Sejak itu anak- anak pintar makan pakai sumpit dan kadang mereka pamerkan kalau makan makanan  China  bersama teman- teman Jermannya.
Tentu saja anak- anak juga luwes makan pakai tangan kalau maminya goreng ikan dan sambal.

Penyajian makanan tidak seperti di restoran Jerman

Kembali lagi ke restoran  China . Model penyajian  mirip di tanah air, kita memesan berbagai menu dan nasinya ektra. Hal ini tidak akan pernah terjadi di restoran Jerman.
Bila memesan masakan makanan dengan daftar menu warna merah yang dikususkan bagi orang Jerman, selain  jenis makanannya berbeda, nasinya tidak dipisahkan tetapi diletakkan masing- masing jenis masakan yang dipesan.

Wah rasanya benar- benar pas dengan selera kita orang Indonesia. Mungkin masakan  China Malaysia mirip dengan masakan  China Indonesia.
Apalagi, sayur kangkung dan buncis belacannya. Orang Yogya menyebutnya terasi.  Wow enak sekali. Masakan ini tidak akan ditemui di restoran  China dari daratan China.

Harga sayur kangkungnyapun semahal harga separuh bebek. Na ya, kankungnya dieksport dari Thailand makanya semahal bebek panggangnya.

Makan penutup atau Nachtisch gratis.

Setelah selesai makan, kami mendapatkan makanan penutup cuma- cuma yaitu masing- masing semakok kecil bubur encer kacang hijau dan irisan buah, yaitu irisan melon atau Honig Melonen dan irisan jeruk atau Orangen.

Hal ini khas restoran China  Malaysia, di restoran China lain di Jerman tidak akan mendapatkan makanan penutup atau Nachtisch gratis, bubur kacang ijo dan irisan buah.

Akhirnya kami pulang dengan puas dan gembira dan serasa di restoran  China di tanah air.

Aku bertanya pada anak- anak, bagaimana? Mereka juga suka masakannya dan suasananya juga. Sedikit keras dan ribut tetapi tidak apa- apa malah mirip di Indonesia.

Seakan - akan liburan kecil ke Indonesia, kata anak- anak. 

Irisan buah gratis. Foto Rosita Heilek
Irisan buah gratis. Foto Rosita Heilek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun