Penyajian makanan tidak seperti di restoran Jerman
Kembali lagi ke restoran  China . Model penyajian  mirip di tanah air, kita memesan berbagai menu dan nasinya ektra. Hal ini tidak akan pernah terjadi di restoran Jerman.
Bila memesan masakan makanan dengan daftar menu warna merah yang dikususkan bagi orang Jerman, selain  jenis makanannya berbeda, nasinya tidak dipisahkan tetapi diletakkan masing- masing jenis masakan yang dipesan.
Wah rasanya benar- benar pas dengan selera kita orang Indonesia. Mungkin masakan  China Malaysia mirip dengan masakan  China Indonesia.
Apalagi, sayur kangkung dan buncis belacannya. Orang Yogya menyebutnya terasi.  Wow enak sekali. Masakan ini tidak akan ditemui di restoran  China dari daratan China.
Harga sayur kangkungnyapun semahal harga separuh bebek. Na ya, kankungnya dieksport dari Thailand makanya semahal bebek panggangnya.
Makan penutup atau Nachtisch gratis.
Setelah selesai makan, kami mendapatkan makanan penutup cuma- cuma yaitu masing- masing semakok kecil bubur encer kacang hijau dan irisan buah, yaitu irisan melon atau Honig Melonen dan irisan jeruk atau Orangen.
Hal ini khas restoran China  Malaysia, di restoran China lain di Jerman tidak akan mendapatkan makanan penutup atau Nachtisch gratis, bubur kacang ijo dan irisan buah.
Akhirnya kami pulang dengan puas dan gembira dan serasa di restoran  China di tanah air.
Aku bertanya pada anak- anak, bagaimana? Mereka juga suka masakannya dan suasananya juga. Sedikit keras dan ribut tetapi tidak apa- apa malah mirip di Indonesia.
Seakan - akan liburan kecil ke Indonesia, kata anak- anak.Â