Mahasiswa Magister Ilmu Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, angkatan 31 melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Negara Malaysia dan Negara Brunei Darussalam selama 5 hari, mulai dari tanggal 2 Maret 2024 sampai dengan tanggal 7 Maret 2024.Â
Dalam KKL itu, mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok, yang mendapat tugas melakukan pengamatan yang berbeda. Tim  kami, yang beranggotakan 3 orang peserta, yakni Lusia Budi Suswanti, Yuliana Rikin dan Febriant Hasudungan Sinaga mendapat tugas melakukan pengamatan perbandingan aktivitas perekonomian pada perbatasan antara negara Malaysia dan Brunei Darussalam.Â
Sebelum melakukan perjalanan, kami terlebih dahulu melakukan koordinasi dan menerima pembekalan dari Kepala Program Studi Magister Ilmu Ekonomi.Â
Setalah itu, kami pun memulai perjalanan dari Pontianak menuju Kuching, Malaysia, lalu lanjut ke Kinabalu, Miri dan Brunei Darussalam. Lokus pengamatan kami pertama yaitu kota Kinabalu, yang merupakan ibukota negara bagian (provinsi) Sabah, Malaysia.
Hasil observasi kami, selain menjadi ibukota, Kinabalu juga merupakan pusat utama industri dan komersial bagi provinsi Sabah. Sektor ekonomi unggulan di kota Kinabalu, yang merupakan ibu kota negara bagian Sabah memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi kota tersebut.
Kami juga melihat ada beberapa sektor yang menonjol di Kota Kinabalu. Sektor pariwisata, kota Kinabalu sangat terkenal karena keindahan alamnya. Sektor perikanan dan akuakultur pun  sangat berkontribusi signifikan terhadap ekonomi di kota Kinabalu. Sektor perdagangan dan jasa, ada perbankan lokal, pariwisata dan transportasi.
Selain itu, di sektor industri kreatif ada pameran seni, festival budaya, dan acara musik -- menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk lokal dan wisatawan. Begitu juga dengan sektor pertanian, meskipun sektor pertanian tidak sebesar sektor-sektor lainnya. Â Yang sangat istimewa, pemerintah Sabah sendiri telah mengambil beberapa langkah untuk mendukung perekonomian kreatif di kota Kinabalu, melalui penyediaan prasarana yang relevan.
Prasarana-prasarana itu, antara lain Sabah Creative Economy and Innovation Centre (SCENIC). Ini adalah inisiatif Kerajaan Negeri Sabah, yang bernaung di bawah Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Sabah (KSTI). Ada SCENIC, yang bertujuan untuk memacu industri melalui keusahawanan berbasis inovasi, teknologi, dan ruang kreatif.
Selanjutnya, di kota Kinabalu ada juga Pusat Ruang Kreatif, yang memiliki beberapa pusat ruang kreatif yang menyediakan fasilitas dan peralatan untuk mendukung kegiatan kreatif. Ada promosi dan pemasaran. Dalam hal ini, pemerintah dapat mendukung promosi dan pemasaran produk dan layanan dari sektor kreatif.
Di ibukota Kinabalu, tim juga melakukan obeservasi lapangan terhadap beberapa sektor unggulan, yang menjadi primadona kota Kinabalu. Kami pun melakukan kunjungan ke pusat kuliner restaurant Suang Tain Seafood Restaurant dan Peternakan sapi Dairy Milk Farm.
