Aku merasakan pasir putih menggelitik sela-sela kakiku, ketika hamparan setapak ini kubelah dengan berat.
Dari kejauhan, aku melihat burung-burung, berbaris satu shaft di setangkai ranting
Aku tak bisa bahasa hewan, namun mereka terlihat seperti terheran-heran memandangiku
Seolah mereka bertanya-tanya, "mengapa kali ini ia sendirian?"
Benar, kali ini aku sendirian
Swastamita tak lagi menenangkan.
Untuk pertama kalinya, nafasku sesak dibuatnya
Dua windu umurku, tak pernah kusapa tira ini sendirian.
Karena, dia selalu bersamaku.
Benar, Sang Nayanika, yang membuatku mabuk tujuh dunia.
Baskara, dirgantara, mega, bahkan semesta pun enggan untuk pamer cantik karenanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!