Mohon tunggu...
Theofilus Alexander
Theofilus Alexander Mohon Tunggu... Pelajar Kolese Kanisius Jakarta

Pelajar Kolese Kanisius Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Amerta

31 Juli 2025   22:40 Diperbarui: 2 Oktober 2025   16:22 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku merasakan pasir putih menggelitik sela-sela kakiku, ketika hamparan setapak ini kubelah dengan berat.

Dari kejauhan, aku melihat burung-burung, berbaris satu shaft di setangkai ranting

Aku tak bisa bahasa hewan, namun mereka terlihat seperti terheran-heran memandangiku

Seolah mereka bertanya-tanya, "mengapa kali ini ia sendirian?"

Benar, kali ini aku sendirian

Swastamita tak lagi menenangkan.

Untuk pertama kalinya, nafasku sesak dibuatnya

Dua windu umurku, tak pernah kusapa tira ini sendirian.

Karena, dia selalu bersamaku.

Benar, Sang Nayanika, yang membuatku mabuk tujuh dunia.

Baskara, dirgantara, mega, bahkan semesta pun enggan untuk pamer cantik karenanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun