Artikel ini menggabungkan data nyata dengan kritik yang tajam. Penulis mengutip sumpah DPR, tuntutan reformasi, dan contoh kasus nyata seperti RUU Pilkada untuk memperlihatkan kemunafikan para pejabat. Mereka berkampanye dengan janji besar, namun setelah menjabat justru melakukan hal yang merugikan rakyat. Alih-alih memperbaiki kondisi negara, para pejabat malah menambah masalah yang harus ditanggung masyarakat. Penulis juga menyinggung tokoh-tokoh politik besar masa lalu seperti Mohammad Hatta dan Agus Salim, untuk menegaskan betapa jauhnya kualitas pejabat sekarang dibandingkan generasi terdahulu.
Pembahasan utama dalam kolom ini adalah hilangnya etika dan integritas di kalangan pejabat negara. Tokoh yang seharusnya menjadi teladan justru bertindak sewenang-wenang, tidak konsisten dengan janji yang mereka ucapkan sebelum menjabat. Penulis menyoroti kebiasaan pemerintah yang sering melanggar janji, contohnya melalui tuntutan Reformasi 1998 yang sebagian besar tidak benar-benar dijalankan. Kritik moral yang dilontarkan terasa tajam, relevan dengan keadaan sekarang, dan sarat dengan emosi berupa kekecewaan, kesedihan, serta kemarahan terhadap situasi politik Indonesia masa kini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI